Victoria Bradley, satu-satunya dokter tetap di Streaky Bay — sebuah kota kecil berpenduduk 3.000 orang di Australia — harus bekerja hampir tanpa henti, mengelola rumah sakit sekaligus praktik dokter umum. Karena kelelahan dan tekanan kerja yang luar biasa, ia akhirnya mengundurkan diri dua tahun lalu, memperparah krisis layanan kesehatan di daerah itu.
Kisah Streaky Bay mencerminkan krisis kesehatan nasional di Australia: kekurangan tenaga medis, waktu tunggu yang semakin lama, biaya berobat yang melonjak, dan ketergantungan pada tenaga medis serta komunitas lokal untuk menjaga sistem tetap berjalan. Banyak warga akhirnya menunda atau bahkan tidak mendapatkan perawatan medis yang mereka butuhkan.
Menjelang pemilu Australia pada 3 Mei, isu kesehatan menjadi perhatian utama. Kedua partai besar menjanjikan tambahan miliaran dolar untuk sektor kesehatan. Namun, para ahli menilai solusi yang ditawarkan hanya bersifat sementara. Yang sebenarnya dibutuhkan adalah reformasi besar dalam sistem pendanaan layanan kesehatan — sesuatu yang hingga kini belum menjadi prioritas politik.
Kisah Renee Elliott, seorang warga Streaky Bay yang harus menempuh perjalanan 500 km ke Adelaide untuk mengobati kanker, menggambarkan betapa berat beban emosional, fisik, dan finansial yang harus ditanggung warga akibat rapuhnya sistem kesehatan. Kini Australia dihadapkan pada pilihan besar: apakah mereka mau berinvestasi untuk menyelamatkan sistem kesehatan universal mereka yang dulu dibanggakan.