Site icon Info Bet Gratis – Main Zeus Gacor

Kritik terhadap Ekonomi Ekstraktif: Raja Ampat dan Burung-Burung yang Tergencet

Jakarta, 15 Juni 2025 — Filsuf ternama asal Slovenia, Slavoj Žižek, melalui bukunya Against Progress, menggunakan metafora film The Prestige (2006) untuk menggambarkan dampak destruktif kapitalisme: selalu ada “burung yang tergencet” di balik ilusi pembangunan. Di Indonesia, burung-burung itu adalah hutan, masyarakat adat, dan ekosistem yang rusak akibat eksploitasi sumber daya alam.

Kritik ini relevan dengan situasi Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang disebut “surga terakhir di bumi”, namun kini rusak akibat praktik tambang nikel ilegal. Dari 1.500 pulau di Raja Ampat, hampir seluruhnya dikategorikan sebagai pulau kecil yang menurut undang-undang, dilarang untuk ditambang. Meski demikian, pemerintah tidak mencabut seluruh izin pertambangan yang sudah ada, termasuk milik anak usaha PT Aneka Tambang (Antam) di Pulau Gag.

Presiden Prabowo Subianto hanya mencabut izin empat dari 16 perusahaan yang beroperasi, meski sebagian besar konsesi berada di kawasan UNESCO Global Geopark. Keputusan ini dianggap simbolis dan tidak menyelesaikan akar persoalan, terutama karena hilirisasi nikel tetap menjadi prioritas kebijakan ekonomi.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membantah terlibat dalam penerbitan izin, meski catatan menunjukkan hal itu terjadi saat ia menjabat Menteri Investasi. Para pejabat dinilai “bersembunyi dalam kabut asap”, berpura-pura tidak tahu padahal publik melihat pelanggaran dengan jelas.

Filsuf Robertus Robet, dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar di Universitas Negeri Jakarta, menawarkan konsep “ekosipasi” atau emansipasi ekologi. Ia menyerukan perubahan arah pembangunan: dari ekstraksi menuju pemenuhan kebutuhan dasar, redistribusi sosial, dan ekonomi berbasis komunitas.

Gagasan ini selaras dengan seruan Žižek untuk melakukan degrowth—pengurangan pertumbuhan ekonomi demi menyelamatkan lingkungan. Sebuah seruan yang mengingatkan kembali pada pesan Fritz Schumacher dalam Small Is Beautiful (1973): jika terus menaklukkan alam demi keuntungan, manusia pada akhirnya akan menjadi burung yang tergencet oleh ciptaannya sendiri.

Exit mobile version