JAKARTA – Korban tewas akibat protes antikorupsi pekan lalu di Nepal telah meningkat menjadi 72 orang, demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Nepal pada Minggu (14/9/2025). Jumlah korban tewas kemungkinan masih akan bertambah sementara tim pencari terus mengevakuasi jenazah dari pusat perbelanjaan dan bangunan lain yang rusak akibat kerusuhan.
“Jenazah banyak orang yang meninggal di pusat perbelanjaan, rumah, dan bangunan lain yang dibakar atau diserang kini telah ditemukan,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Prakash Budathoki, sebagaimana dilansir Reuters.
Data terbaru kementerian menunjukkan setidaknya 2.113 orang terluka dalam kerusuhan terburuk di Nepal dalam beberapa dekade terakhir.
Banyak gedung pemerintahan, seperti Mahkamah Agung, gedung parlemen, pos polisi, serta area bisnis dan rumah pribadi para politisi, termasuk kediaman Presiden Ramchandra Paudel dan Perdana Menteri K.P. Sharma Oli, turut dibakar.
Oli, yang mengundurkan diri pekan lalu, telah digantikan oleh mantan Ketua Mahkamah Agung Sushila Karki sebagai perdana menteri sementara yang bertugas menyelenggarakan pemilihan parlemen baru yang dijadwalkan pada 5 Maret tahun depan.