Jakarta — Konflik antarwarga di Kecamatan Tallo, Makassar, kembali memanas hingga Selasa (18/11/2025) malam. Sejumlah rumah kembali dibakar, menambah tujuh rumah lain yang hangus dalam bentrokan pada siang hari.
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menyatakan pemerintah provinsi telah meminta Polda Sulsel mengambil tindakan tegas dan terukur untuk meredam konflik berkepanjangan tersebut. Ia menegaskan keselamatan warga menjadi prioritas dan meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, juga menindaklanjuti eskalasi bentrokan dengan koordinasi lintas sektor bersama TNI dan Polri. Ia memastikan para pelaku akan diproses sesuai hukum.
Bentrokan di Tallo telah berlangsung puluhan tahun dan disebut dipicu dendam lama sejak 1989. Polisi menduga ada aktor intelektual yang memanfaatkan situasi, termasuk kemungkinan keterlibatan kartel narkoba agar kawasan utara Makassar tetap tidak kondusif.
Sejak September hingga November 2025, bentrokan berulang terjadi di berbagai titik seperti Sapiria, Borta, Jalan Lembo, dan Lorong 148 Jalan Tinumbu. Aksi kekerasan melibatkan batu, busur panah, senjata angin, hingga bom molotov. Sejumlah motor dan rumah dibakar.
Situasi makin memanas setelah seorang warga, Nur Syam alias Civas, meninggal akibat luka tembak senapan angin. Setelah pemakamannya, bentrokan kembali pecah dan mengakibatkan tujuh rumah terbakar pada 18 November.
Aparat kini meningkatkan patroli dan pengamanan di titik-titik rawan untuk mencegah eskalasi lanjutan.










