Koalisi Warga Tolak MBG Minta Pemenuhan Gizi Anak Lewat Komunitas dan Sekolah

Diposting pada

Liputan6.com, Jakarta Program Makan Bergizi Gratis mendapat penolakan dari Koalisi Warga Tolak MBG. Koalisi ini terdiri dari Indonesia Corruption Watch, FIAN Indonesia, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia, Koalisi Perempuan Indonesia, Transparency International Indonesia, dan Suara Ibu Peduli.

Mereka menilai, program yang diklaim pemerintah sebagai solusi stunting justru berubah menjadi sumber masalah serius. Ribuan anak mengalami keracunan massal sepanjang Januari-September 2025.

“Program MBG terbukti gagal memenuhi hak anak atas pangan bergizi, sehat dan aman. Alih-alih menjadi jawaban atas problem gizi, MBG justru dikelola dengan pola sentralistik dan militeristik, minim transparansi, serta rawan praktik rente,” kata Koalisi Warga Tolak MBG melalui keterangan pers, dikutip pada Sabtu (4/10/2025).

“Karena itu, Koalisi mendesak agar pemerintah menghentikan proyek ini dan segera mengembalikan pemenuhan gizi anak kepada komunitas dan daerah.”

Hal yang mendasari alasan Program MBG harus dihentikan segera salah satunya adalah ribuan kasus keracunan di berbagai daerah. Lonjakan ini membuktikan kegagalan sistemik MBG dalam menjamin keamanan pangan anak. Seperti baru-baru ini, kasus keracunan di Kabupaten Bandung Barat mencapai lebih dari 1.000 orang.

Koalisi ini juga mengatakan, maraknya kasus keracunan yang terjadi usai menyantap makanan dari ompreng MBG, menunjukkan bahwa sampai saat ini, pemerintah—dengan berbagai proyek terkait pangan masih memandang pangan sebagai komoditas, bukan hak asasi rakyat.

“Alih-alih memberikan pangan yang layak dan bergizi, pemerintah justru memberikan pangan yang memprihatinkan—baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dengan ditemukannya makanan ultra proses dan minuman berpemanis dalam ompreng MBG. Realitas ini semakin menjauhkan perwujudan hak atas pangan dan gizi,” bunyi keterangan yang diunggah di laman antikorupsi.org.