Kapal Negara (KN) Ganesha milik Basarnas akhirnya tiba dan sandar di Pelabuhan Sibolga, Kota Sibolga, Sumatera Utara, Sabtu dini hari sekitar pukul 03.20 WIB, setelah menempuh pelayaran selama lima hari empat malam dari Jakarta melalui jalur perairan pesisir barat Pulau Sumatera.
Mualim I KN Ganesha, Teuku Sufriadi Ramadhani, mengatakan pelayaran berlangsung relatif kondusif meskipun sempat diguyur hujan.
“Cuaca cukup mendukung pelayaran ini,” ujarnya saat ditemui selepas sandar di pelabuhan.
Ia menjelaskan, Kapal tidak dapat melaju dengan kecepatan maksimum karena harus menghindari banyaknya kayu gelondongan berukuran besar mengapung di perbatasan perairan Sumatera Barat–Sumatera Utara.
“Banyak, bahkan saat kami ke arah tengah, juga masih ada. Itulah tidak bisa maksimum kecepatannya. Kami harus memastikan baling-baling kapal tetap aman dan tidak mengalami kerusakan. Ya Alhamdulillah,” ucap Sufriadi.
Bawa 59 Personel dan Logistik SAR
KN Ganesha (SAR-105) diawaki 16 kru dari Kantor SAR Jakarta, serta mengangkut 43 potensi SAR, termasuk empat pewarta nasional dan 21 penyelamat dari Kantor SAR Jakarta, Bandung, dan Banten.
Kapal tersebut bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada Selasa (2/12), lalu menuju Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, setelah melintasi Selat Sunda, Selat Semangka, Bengkulu, hingga Padang, dengan jarak tempuh sekitar 540 mil laut atau lebih dari 1.000 kilometer.
Di Teluk Bayur, kapal menurunkan bantuan logistik dan personel SAR tambahan untuk memperkuat operasi pencarian korban banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat sebelum kembali berlayar ke Sibolga pada Jumat (5/12) pukul 08.58 WIB.
Kedatangan KN Ganesha di Sibolga menjadi tahap lanjutan dalam distribusi dukungan Basarnas untuk memperkuat operasi tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara. Setibanya di pelabuhan, personel dan logistik langsung diarahkan ke posko dan sektor pencarian di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, wilayah yang masih membutuhkan dukungan tambahan.


