Kisah Syekh Nawawi Tidur Nyenyak di Lidah Ular Raksasa, Karomah Wali

Diposting pada

Karomah para wali selalu menjadi kisah yang penuh keajaiban dan hikmah. Salah satunya adalah karomah Syekh Nawawi, ulama besar asal Banten yang dikenal karena ilmu dan kesalehannya. Kisah ini terjadi ketika beliau dalam perjalanan menuju Makkah.

Syekh Nawawi dikenal sebagai ulama yang memiliki keteguhan hati dan tekad kuat dalam menuntut ilmu. Pada suatu malam dalam perjalanannya ke tanah suci, beliau merasa kelelahan setelah berjalan cukup jauh. Rasa lelah itu membuat beliau mencari tempat untuk beristirahat.

Kisah karomah wali ini berawal saat Syekh Nawawi akhirnya menemukan sebuah gubuk kecil yang tampak tak berpenghuni. Di tempat itu, terlihat sebuah lampu kecil dengan cahaya redup yang seakan memberi tanda untuk beristirahat.

Beliau pun masuk ke dalam gubuk dan merasa heran dengan alas tempat tidurnya yang begitu lembut dan nyaman. Namun, rasa lelah mengalahkan rasa penasaran itu. Tanpa berpikir panjang, Syekh Nawawi meletakkan tongkatnya dalam posisi berdiri dan langsung terlelap.

Malam itu berlalu dengan tenang, tanpa ada gangguan. Pagi hari tiba, dan Syekh Nawawi pun terbangun untuk melaksanakan sholat Subuh. Setelah menyelesaikan ibadahnya, beliau bersiap melanjutkan perjalanan.

Ketika melangkah sekitar tujuh langkah dari tempat istirahatnya, beliau tiba-tiba melihat ujung tongkatnya yang terdapat bercak darah. Keheranan menyelimuti hati beliau, sehingga memutuskan untuk menoleh ke belakang.

Ternyata Syekh Nawawi Tidak Menyadari

Alangkah terkejutnya Syekh Nawawi saat melihat seekor ular raksasa tengah bergerak pergi dari tempat itu. Rupanya, tempat yang beliau kira sebagai gubuk nyaman sebenarnya adalah lidah ular besar tersebut.

Syekh Nawawi baru menyadari bahwa semalaman ia tidur dengan tenang di atas lidah ular raksasa itu. Bahkan ular tersebut tidak mengganggu sama sekali, seolah menunjukkan sikap tunduk dan hormat kepada wali Allah.

Kejadian ini menjadi bukti karomah Syekh Nawawi yang luar biasa. Ular besar yang seharusnya mengancam justru menjadi tempat peristirahatan yang aman bagi beliau. Sungguh, kejadian ini menambah keyakinan bahwa Allah melindungi hamba-hamba-Nya yang saleh.

Masyarakat sekitar yang mendengar kisah tersebut semakin yakin akan keutamaan ilmu dan kesalehan Syekh Nawawi. Mereka memandangnya sebagai wali Allah yang diberkahi dengan perlindungan langsung dari-Nya.

Peristiwa ini juga menjadi pengingat bagi umat Muslim untuk selalu bertawakal kepada Allah. Dalam kondisi apapun, termasuk dalam perjalanan yang penuh tantangan, seorang mukmin sejati akan selalu dalam penjagaan Allah.

Bagi Syekh Nawawi, pengalaman tidur di lidah ular raksasa tidak membuatnya merasa takut atau gentar. Justru beliau semakin yakin bahwa Allah senantiasa menjaga hamba-Nya yang tulus dalam menuntut ilmu dan beribadah.

Pelajaran dari Kisah Ini

Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga keikhlasan dalam setiap langkah. Allah akan memberikan pertolongan dari arah yang tidak terduga bagi mereka yang ikhlas dan taat.

Dalam perjalanan ke Mekah, Syekh Nawawi tetap melanjutkan tujuannya dengan penuh keyakinan. Peristiwa ajaib itu tidak mengurangi semangatnya dalam mencari ilmu dan mendekatkan diri kepada Allah.

Ular raksasa yang tampak menakutkan berubah menjadi simbol kekuasaan Allah yang melindungi hamba-Nya. Dari sini, kita bisa belajar bahwa karomah para wali adalah wujud rahmat Allah yang tidak bisa dijangkau dengan akal biasa.

Kisah karomah ini juga menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk senantiasa berpegang pada ketakwaan. Sebab, Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya yang berusaha mendekat dan memohon perlindungan.

Syekh Nawawi akhirnya sampai di Mekah dengan selamat. Kisah tidur di lidah ular raksasa ini menyebar luas di kalangan para santri dan ulama, menjadi bukti nyata tentang kebenaran karomah para wali.

Hingga kini, kisah ini masih dikenang sebagai salah satu karomah terbesar Syekh Nawawi. Beliau adalah sosok teladan yang memperlihatkan betapa besar perlindungan Allah bagi orang-orang yang sabar dan ikhlas dalam berjuang di jalan-Nya.

Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari kisah ini dan terus meningkatkan ketakwaan serta keikhlasan dalam setiap langkah hidup. Amin.