Jakarta – Ketua MPR RI Ahmad Muzani menduga gelondongan kayu yang hanyut saat banjir besar di Sumatra berasal dari tebangan lama, bukan hasil penebangan baru maupun pohon yang tumbang karena diterjang badai. Menurutnya, karakter kayu yang terlihat pada foto dan video viral menunjukkan tanda-tanda telah ditebang sejak lama.
Muzani menyampaikan bahwa jika dugaan tersebut benar, maka telah terjadi pembalakan liar yang tidak terkendali. Hal itu diyakininya menjadi salah satu faktor yang memperparah bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat hingga menimbulkan ratusan korban jiwa.
Ia mengingatkan para pemangku kebijakan agar lebih serius menangani isu lingkungan, terutama pembalakan liar, demi mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan. Muzani mengatakan Presiden Prabowo telah menerima laporan lengkap mengenai penyebab banjir besar tersebut.
Fenomena kayu gelondongan terseret banjir sebelumnya viral di media sosial, terutama dari wilayah Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah. Banyak warganet mengaitkannya dengan deforestasi di Sumatra.
Menanggapi hal tersebut, Dirjen Gakkum Kementerian Kehutanan, Dwi Januanto Nugroho, menjelaskan bahwa dugaan sementara menunjukkan kayu-kayu itu berasal dari tebangan lama yang sudah lapuk dan terseret arus. Ia menambahkan, kemungkinan besar kayu tersebut berasal dari areal penggunaan lain (APL) milik pemegang Hak Atas Tanah (PHAT). Pemeriksaan menyeluruh masih dilakukan karena banjir masih berlangsung di beberapa wilayah.






