Keracunan Massal Siswa di Bogor Disebabkan oleh Bakteri E.coli dan Salmonella, 34 Siswa Dirawat di Rumah Sakit

Diposting pada

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengungkapkan hasil pemeriksaan laboratorium terkait insiden keracunan massal yang melibatkan ratusan siswa penerima program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Berdasarkan hasil uji dari Labkesda Kota Bogor, ditemukan dua jenis bakteri penyebab keracunan, yaitu Escherichia coli (E.coli) dan Salmonella.

Kedua bakteri ini terdeteksi pada dua menu yang disajikan oleh penyedia makanan SPPG Bina Insani, yaitu telur ceplok berbumbu barbekyu dan tumis tahu toge. Sebanyak 210 siswa yang mengonsumsi hidangan tersebut mengalami gejala keracunan.

Dedie mengungkapkan, telur ceplok dengan bumbu barbekyu diketahui dimasak pada malam hari dan diberikan keesokan harinya, sementara tumis tahu toge juga terindikasi mengandung Salmonella. Waktu penyimpanan yang terlalu lama tanpa penanganan higienis menjadi salah satu faktor utama berkembangnya bakteri tersebut.

Selain pemeriksaan terhadap makanan, sampel air dan pemeriksaan tubuh korban juga telah dilakukan, namun hasilnya masih dalam proses. Dedie menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) penyediaan makanan untuk mencegah kejadian serupa.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo, mengungkapkan bahwa 210 orang yang mengalami keracunan berasal dari delapan sekolah yang menerima MBG. Dari jumlah tersebut, 34 siswa masih menjalani perawatan di rumah sakit, sementara 47 orang menjalani rawat jalan dan 129 orang mengalami keluhan ringan.

Dedie menegaskan bahwa kejadian ini sangat serius dan pemerintah Kota Bogor akan terlibat penuh dalam penanganan medis serta evaluasi prosedur penyediaan makanan.