Bisnis yang mudah dan keuntungan melimpah, inilah 2 hal yang selalu menjadi impian bagi banyak orang dalam menjalankan sebuah bisnis. Pada dasarnya kebanyakan orang akan malas melakukan kerja keras dan lebih senang jika menemukan sebuah cara mudah dalam mendapatkan uang.
Pemikiran seperti di atas, justru seringkali menjadi peluang dan kesempatan bagi sebagian orang yang ingin memanfaatkan modal dan ketidaktahuan Anda mengenai dunia bisnis secara luas. Dengan sigap orang-orang ini akan melakukan segala macam cara untuk mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya dengan berbagai cara yang telah mereka rencanakan dengan sangat matang, yakni tipuan bisnis.
Ada banyak jenis tipuan bisnis yang biasa dilakukan oleh orang-orang, namun pada dasarnya semua itu memiliki skema yang sama, yakni tipuan Ponzi atau tipuan Piramida.
Tipuan Ponzi / Tipuan Piramida
Meski telah tergolong sangat tua dan bahkan telah hampir seabad umurnya, namun tipuan ini masih saja sering dan bahkan sangat banyak digunakan oleh orang-orang dalam mengambil keuntungan. Skema bisnis piramida/ponzi merupakan skema yang memiliki bentuk piramida, di mana sebagian kecil orang yang berada pada puncak piramida akan menempati posisi teratas dan memiliki penghasilan yang paling besar jika dibandingkan dengan sejumlah orang yang berada di posisi bawah. Jumlah ini akan sangat berbeda, dan bahkan bisa puluhan kali lipat bedanya. Semakin tinggi posisi seseorang dalam skema piramida, maka akan semakin besar pula keuntungan yang didapatkannya dari bisnis yang dijalankan tersebut.
Hingga saat ini, bisnis dengan skema tipuan piramida ini masih sangat banyak dijalankan, bahkan hampir di semua wilayah Anda dengan mudah menemukan bisnis ini. Pada dasarnya, bisnis dengan skema piramida akan ditawarkan dengan pola yang mudah dan sangat sederhana, namun Anda akan ditawari dengan sejumlah keuntungan yang sangat menggiurkan, sehingga Anda dengan sangat mudah akan tergoda dan ikut serta dalam bisnis tersebut. Biasanya Anda hanya akan ditawarkan untuk melakukan pendaftaran dan menyetorkan sejumlah dana, lalu langkah selanjutnya adalah Anda akan diminta untuk mencari calon anggota lainnya yang akan bergabung dan menjadi downline bagi diri Anda sendiri. Hal ini akan berlangsung terus menerus hingga membentuk skema piramida dan membuat Anda memiliki peluang menaiki level yang lebih tinggi dan sesuai dengan aturan serta ketentuan yang telah ditetapkan oleh pendiri bisnis tersebut.
Kenali Dengan Cermat
Ada banyak kasus dimana terjadi penipuan dalam jumlah dana yang sangat besar dan melibatkan ratusan atau bahkan ribuan orang nasabah. Hal ini dilakukan oleh sekelompok orang dengan menerapkan penipuan bisnis yang berkedok investasi. Meski pemerintah telah mengingatkan dan memberi penjelasan mengenai resiko bisnis yang sejenis ini, tetap saja animo masyarakat sangat tinggi dan mudah tergiur oleh janji-janji keuntungan yang melimpah. Respon masyarakat yang seperti inilah yang pada akhirnya menjadi sebuah langkah mudah bagi para pelaku investasi bodong dalam melancarkan aksi dan modus yang telah mereka rencanakan, dimana dengan mudah mereka akan mempengaruhi dan mengiming-imingi masyarakat dengan sejumlah kemudahan dan keuntungan yang sangat tinggi dari investasi yang mereka kelola.
Tidak tanggung-tanggung, para pelaku ini bahkan bisa menawarkan keuntungan hingga mencapai puluhan kali lipat dari modal awal yang mereka setorkan. Sungguh angka yang mencengangkan dan bahkan sangat tidak masuk akal. Namun bagi sebagian orang, hal ini justru terlihat seperti sebuah pilihan yang akan sangat menguntungkan, sehingga dengan senang hati mereka akan menyetorkan sejumlah modal dan bahkan ikut serta untuk mencari investor baru bagi perusahaan tersebut dengan imbalan sejumlah bonus atas kontribusi mengajak orang lain bergabung di sana. Dengan iming-iming sejumlah bonus tersebutlah, maka seringkali ditemukan kasus di mana anggota justru melibatkan anggota keluarga, teman dan kerabat lainnya dalam bisnis tersebut. Bisa dibayangkan berapa banyak kerugian yang akan ditanggung oleh satu keluarga, jika seluruh anggota keluarga tersebut ikut bergabung dalam sebuah bisnis investasi bodong.
Pada umumnya bisnis ini tidak akan menawarkan/melakukan penjualan produk, karena para pelakunya hanya berniat untuk mencari dan mendapatkan sejumlah dana segar dari para anggotanya. Hal ini cukup masuk akal, mengingat sebuah produk hanya akan membuat operasional menjadi rumit dan sulit dikendalikan, namun jika yang terkumpul adalah dana dalam bentuk tunai maka dengan mudah bisa dikendalikan dan dibawa kabur oleh para pelaku. Hal ini tentu menjadi kerugian yang sangat besar bagi para investor yang telah menanamkan modal sejak awal, sehingga banyak di antara mereka yang stres dan menyesali tindakan melakukan investasi dengan sembarangan.
Selama beberapa tahun terakhir, investasi bodong bahkan telah banyak menjamur melalui dunia internet, hal ini bahkan banyak dilakukan melalui berbagai sosial media, seperti: Facebook, Twitter, dan yang lainnya. Hal ini menunjukkan bagaimana investasi ini tetap tumbuh dengan subur di tengah-tengah masyarakat, karena itu Anda wajib cermat dan berhati-hati.
Berikut ini adalah beberapa ciri dari bisnis investasi bodong (baik online ataupun offline):
- Tidak memiliki lokasi bisnis dan usaha yang jelas, kegiatan bisnis yang mereka miliki juga tidak jelas, sehingga mustahil untuk meningkatkan nilai investasi yang mereka tawarkan.
- Menawarkan sejumlah keuntungan yang sangat besar dan bahkan berkali lipat dari modal yang disetorkan.
- Member akan mendapatkan penghasilan dengan cara merekrut anggota yang baru (downline) dan bukan melalui penghasilan dari kegiatan bisnis yang dilakukan oleh pendiri investasi tersebut.
- Pada umumnya mereka tidak memiliki produk yang bisa dipasarkan, sehingga bisnis tersebut hanya berjalan dengan meminta sejumlah setoran modal dari para anggotanya saja.
- Sering sekali mengklaim bahwa mereka telah memiliki banyak dan bahkan jutaan member di seluruh dunia, hal ini dilakukan untuk mengambil kepercayaan dari calon korbannya.
- Melakukan pendekatan yang sangat gencar dan bahkan terbilang cukup mengganggu karena intensitasnya sangat tinggi. Biasanya hal ini dilakukan melalui telepon, email, sosial media dan yang lainnya.
- Bisnis ini seringkali ditawarkan oleh orang-orang terdekat, di mana pada dasarnya mereka telah terlebih dahulu terjerat di dalamnya dan wajib mencari member yang baru untuk mengembalikan sejumlah dana yang telah disetorkan sebagai modal.
- Memberikan penawaran promosi yang sangat gencar dan mendesak calon korbannya dengan embel-embel bahwa penawaran yang mereka lakukan hanya akan terjadi satu kali, peluang tersebut adalah peluang emas, dan berbagai kata bujukan lainnya yang akan mempengaruhi pikiran korbannya dengan cepat, sehingga melakukan investasi tersebut tanpa perhitungan.
- Tidak ada kejelasan mengenai tempat / instrumen investasi yang dilakukan, terkait dengan sejumlah modal yang telah disetorkan.
- Seringkali pelaku membawa serta nama seseorang yang berpengaruh dan telah berhasil mereka perdayai untuk bergabung di dalam bisnis yang mereka jalankan. Hal ini juga dilakukan dengan cara menunjukkan tampilan website serta beragam brosur yang menarik mengenai bisnis yang mereka jalankan.
Pertimbangan Sebelum Berinvestasi
Investasi merupakan sebuah hal yang akan melibatkan sejumlah dana dalam jumlah besar, karena itu cermati beberapa poin di bawah ini sebelum memutuskan untuk melakukan investasi:
- Ketahui dengan jelas cara kerja bisnis yang ditawarkan, hal ini akan membantu untuk mengetahui aliran dana/modal yang disetorkan.
- Pertimbangkan dengan matang dan jangan buru-buru mengambil keputusan untuk melakukan investasi.
- Jangan mudah tergoda dengan sejumlah keuntungan besar yang akan didapatkan, terutama jika jumlah yang ditawarkan berkali lipat dari besaran modal yang disetorkan.
- Tanyakan secara rinci mengenai perizinan dan legalitas perusahaan. Perusahaan yang baik setidaknya memiliki legalitas yang lengkap, seperti: SIUP, NPWP, Akta Notaris dan yang lainnya.
- Jika berinvestasi pada sebuah perusahaan yang berasal dari luar negeri, pastikan mereka memiliki izin operasi di Indonesia, karena akan sangat sulit menuntut kerugian jika sewaktu-waktu perusahaan tersebut ternyata menjalankan bisnis yang beroperasi secara illegal
- Tanyakan mengenai pendapat teman / keluarga, terutama yang memiliki pemahaman yang baik tentang usaha tersebut.
- Saat akan berinvestasi di sebuah perusahaan yang berhubungan dengan saham, pastikan perusahaan tersebut telah memiliki ijin usaha investasi dari Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal, yang sekarang berubah menjadi OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
- Perhitungkan besaran biaya yang akan timbul dari investasi tersebut.