Investasi merupakan salah satu sarana untuk melipat gandakan uang tanpa harus repot menghabiskan waktu dan tenaga untuk bekerja. Potensi keuntungan dalam berinvestasi pun bisa sangat menggiurkan, apalagi jika dilakukan dalam jangka waktu panjang dan di instrumen yang tepat. Hanya saja, sebelum terjun ke dunia investasi, kamu harus lebih dulu memahami berbagai istilah penting di dalamnya.
Salah satunya adalah kapitalisasi pasar atau market cap. Memahami maksud dari istilah ini amat penting untuk dilakukan para investor karena memberi pengaruh krusial terhadap fundamental sebuah perusahaan. Perusahaan yang memiliki nilai kapitalisasi pasar tinggi dapat menjadi bahan pertimbangan bagi investor untuk menanam modal investasi pada sahamnya.
Yang menjadi pertanyaan adalah, apa sebenarnya pengertian kapitalisasi pasar ini? Benarkah kapitalisasi pasar yang besar pada sebuah perusahaan menjamin peluang profit atau keuntungan yang bisa didapatkan oleh investor saat berinvestasi? Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Kapitalisasi Pasar
Pengertian Kapitalisasi Pasar
Market cap, atau bisa juga disebut kapitalisasi pasar adalah suatu ukuran berdasarkan pada angka atau nilai agregat sebuah perusahaan. Kapitalisasi pasar didapat melalui penghitungan total saham atau outstanding shares perusahaan yang diedarkan dikalikan dengan nilai atau harga selembar saham pada publik.
Istilah tersebut sering kali dimanfaatkan para investor guna menilai kualitas sebuah perusahaan. Dengan memahami nilai kapitalisasi pasarnya, investor mampu menentukan berapa jumlah dana yang perlu dikeluarkan untuk mendapatkan seluruh saham perusahaan incaran.
Dalam bahasa mudahnya, saat berencana mengambil 100 persen kepemilikan sebuah perusahaan, seorang investor perlu membayar biaya sejumlah nilai kapitalisasi pasar tersebut. Hal ini berarti semakin tinggi nilai kapitalisasi pasar perusahaan, semakin besar pula peluang perusahaan tersebut dijadikan sebagai tujuan investasi dari para investor atau penanam modal.
Faktor yang Memengaruhi Kapitalisasi Pasar
Secara mendasar, ada 2 faktor utama yang menjadi pengaruh dari besar kecilnya kapitalisasi pasar sebuah perusahaan.
- Sentimen dari masyarakat. Contohnya, pada awal isu dilakukannya vaksinasi, tak sedikit perusahaan farmasi pada bursa efek mengalami kenaikan pada nilai kapitalisasi pasarnya akibat sentimen dari masyarakat.
- Jumlah atau total saham yang tersebar di pasar modal itu sendiri, serta harga jual per lembarnya. Situasi ini mendukung nilai market cap agar menjadi lebih dinamis. Fluktuasi juga terjadi sesuai dengan harga saham perusahaannya.
Cara Menghitung Kapitalisasi Pasar
Kapitalisasi pasar adalah nilai atau angka yang didapat dari penghitungan total saham perusahaan dan dikalikan dengan harga dari sahamnya. Secara sistematis, cara menghitung kapitalisasi pasar adalah sebagai berikut.
jumlah saham beredar x harga setiap lembar saham
Agar lebih mudah memahami rumus tersebut, kamu bisa melihat contohnya berikut ini.
Perusahaan A mempunyai jumlah saham beredar sebanyak 500 juta lembar, dan harga setiap lembar sahamnya adalah 1.000. Berdasarkan data tersebut, maka nilai dari kapitalisasi pasar perusahaan tersebut adalah sebagai berikut.
Total Saham Beredar = 500 juta lembar
Harga Per Lembar Saham = 1.000
Kapitalisasi Pasar = 500 juta x 1.000 = 500 miliar
Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat diketahui jika nilai kapitalisasi pasar dari perusahaan A adalah 500 miliar. Hal ini berarti bahwa investor perlu membayar sejumlah 500 miliar agar bisa mendapatkan kepemilikan dari perusahaan ini sepenuhnya.
Skala Perusahaan Terhadap Kapitalisasi Pasar
Kapitalisasi pasar adalah ukuran nilai dari sebuah perusahaan. Jika mengacu pada bursa dari saham dunia, sebuah perusahaan akan dianggap besar jika nilai kapitalisasi pasarnya lebih dari 10 miliar Dolar Amerika, dianggap sedang jika nilai kapitalisasi pasarnya 2 miliar sampai 10 miliar Dolar Amerika, dan dinilai kecil jika tidak lebih dari 2 miliar Dolar Amerika.
Skala Perusahaan Terhadap Kapitalisasi Pasar di Indonesia
Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, pasar modal atau bursa efek mempunyai aturan khusus terkait skala kapitalisasi pasar perusahaan. Jika aturan terkait skala kapitalisasi pasar perusahaan dunia diterapkan di Indonesia, maka nyaris semua perusahaan tergolong sebagai perusahaan dengan skala kecil.
Menanggapi hal tersebut, Bursa Efek Indonesia atau BEI sudah membagi skala perusahaan terhadap kapitalisasi pasar ke dalam 3 kelompok. Berikut adalah 3 kelompok skala perusahaan terhadap kapitalisasi pasar di Indonesia.
- First Liner atau Blue ChipBagi kamu yang telah lama berkecimpung di dunia investasi dan menjadi investor, istilah yang satu ini tentu tidak asing lagi terdengar di telinga. Ya, blue chip adalah sebutan pada perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar besar, yakni mencapai 10 triliun Rupiah lebih. Pada perusahaan jenis ini, profil risikonya terbilang rendah atau konservatif, sehingga dapat menjadi pilihan aman bagi investor yang ingin menanamkan modalnya. Selain itu, perusahaan first liner juga terbilang rajin memberikan dividen pada para investornya. Perusahaan dari kelompok market cap ini diasumsikan mempunyai fundamental kuat, serta berpotensi memberi laba besar.
- Second LinerSecond liner merupakan perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar antara 1 triliun sampai 10 triliun Rupiah. Walaupun tidak sebesar blue chip, perusahaan dari kelompok ini mempunyai fundamental tak kalah bagus dan layak dipilih sebagai portofolio investasi. Karena diisi oleh perusahaan dalam tahap berkembang, pergerakan dari perusahaan jenis ini dinilai lebih agresif.
- Third Liner Terakhir, perusahaan third liner adalah perusahaan dengan kapitalisasi pasar kurang dari 1 triliun. Fluktuasi harga saham di perusahaan ini cenderung lebih mudah karena harganya yang murah menjadikannya gampang dimainkan bandar. Meski tetap memiliki potensi keuntungan dan layak dimasukkan dalam portofolio investor, memilih perusahaan jenis ini perlu dilakukan dengan hati-hati serta melalui analisis yang akurat. Yang utama, waspadai saham dengan harga gorengan yang malah bisa menimbulkan kerugian kala berinvestasi.Baca Juga: Right Issue – Arti, Contoh, dan Cara Membeli Saham Right Issue
Strategi Investasi sesuai Skala Kapitalisasi Pasar
Small Cap
Setiap perusahaan yang berada di masing-masing kelompok kapitalisasi pasar pasti mempunyai karakteristik berbeda, khusus, dan unik. Tentunya, sebagai investor, kamu perlu melakukan strategi dan langkah investasi yang berbeda saat memilih untuk membeli saham perusahaan dari kelompok market cap tertentu.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah strategi yang bisa dilakukan sesuai dengan skala kapitalisasi pasar perusahaan.
- Small CapSetiap orang yang terjun ke dunia investasi pasti mengharapkan profit yang tinggi dengan risiko yang cenderung bisa ditangani. Nah, kamu bisa mendapatkan potensi tersebut saat menanamkan modal pada perusahaan jenis small cap dengan potensi perkembangan yang cukup pesat. Meski begitu, kamu tetap harus waspada terhadap kemungkinan kerugiannya juga. Pada dasarnya, yang dimaksud perusahaan dengan kapitalisasi kecil adalah jenis emiten yang rawan terdampak fluktuasi ekonomi. Pergerakan perusahaan jenis ini pun lebih agresif. Oleh karena itu, saat memilih untuk membeli saham pada perusahaan small cap, diperlukan penyusunan strategi dengan teliti dan akurat agar potensi mengalami kerugian bisa diatasi.
- Middle CapSelanjutnya, pada perusahaan middle cap, risiko kerugiannya memang bisa dikatakan cukup kecil dan bisa ditangani. Alasannya karena perusahaan dengan kapitalisasi pasar sedang mempunyai potensi besar untuk terus berkembang lebih besar lagi. Hal tersebut membuat potensi keuntungan saat menanamkan modal pada perusahaan middle cap cenderung lebih menjanjikan.
- Large CapTerakhir, pada perusahaan large cap atau yang memiliki nilai market cap tinggi, pergerakan sahamnya cenderung lebih stabil serta tidak perlu diragukan lagi kinerjanya. Biasanya, perusahaan jenis ini tak mudah terpengaruh fluktuasi kondisi perekonomian negara. Karenanya, perusahaan large cap cocok dipilih bagi investor dengan profil risiko rendah dan menghindari risiko kerugian.