Kementerian Sosial terus melakukan evaluasi terhadap sekolah rakyat. Kementerian Sosial menggunakan teknologi AI untuk menemukan bakat siswa sekolah rakyat.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf mengatakan, Kementerian Sosial melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan sekolah rakyat di 166 titik. Kementerian Sosial secara bertahap memperbaiki sekolah rakyat untuk menunjang proses belajar mengajar.
“Saya minta tadi Prof. Mohammad Nuh sebagai ketua tim ahli penyelenggara Sekolah Rakyat untuk melakukan evaluasi dan melakukan penilaian, terhadap apa yang sudah kita kerjakan selama enam bulan terakhir ini,” ujar pria yang kerap disapa Gus Ipul usai mengikuti pra launching sekolah rakyat di Surabaya, Senin (29/12/2025).
Gus Ipul menjelaskan, hasil dari evaluasi sekolah rakyat, siswa mulai menunjukan sejumlah bakat. Sebelumnya, siswa yang masuk sekolah rakyat tidak mengikuti tes akademik, namun mengikuti tes kesehatan.
“Lalu ada tes DNA talent menggunakan teknologi berbasis AI, disajikan oleh Pak Ari Ginanjar,” jelas Gus Ipul.
Keterlibatan teknologi AI pada sekolah rakyat, mempermudah dalam menemukan bakat siswa. Menggunakan teknologi AI, para pengajar di sekolah rakyat dapat mengetahui kejeniusan, minat, bakat, talenta dari siswa Sekolah Rakyat.
“Dari situ (tes DNA Talent) kita bisa mengetahui dan sekaligus nanti membimbing dan mengarahkan sebaiknya mereka (siswa) nanti berprofesi di bidang apa,” ucap Gus Ipul.
Mudahkan Pembinaan
Keterlibatan hasil dari tes DNA Talent dapat memudahkan dalam pembinaan dan pembimbingan sesuai potensi siswa sekolah rakyat. Sesuai instruksi dari Presiden Prabowo, Kemensos akan menggali kemampuan siswa sekolah rakyat untuk ke jenjang lebih tinggi.
“Sesuai arahan Presiden, lulusan Sekolah Rakyat itu harus melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi negeri atau kalau memang memilih bekerja, akan disiapkan menjadi pekerja yang terampil, baik pekerja di dalam negeri maupun bekerja di luar negeri,” tegas Gus Ipul.
Pembinaan siswa sekolah rakyat akan melibatkan Kementerian lainnya guna menyiapkan siswa sekolah rakyat yang unggul. Kemensos telah memikirkan hilirisasi dari penyelenggaraan sekolah rakyat untuk masa depan siswa.
“Kira-kira lulusannya seperti apa, nanti tindak lanjutnya dan kemudian proses pendidikan yang harus dilakukan di lingkungan sekolah rakyat,” terang Gus Ipul.
Kendala
Gus Ipul mengakui pada awal penyelenggaraan sekolah rakyat sempat mengalami kendala soal sarana dan prasarana. Namun seiring berjalannya waktu, kendala tersebut sudah terpenuhi mulai dari gedung, air bersih, listrik, maupun infrastruktur lainnya.
“Infrastruktur yang terkait dengan proses pendidikan seperti laptop, papan tulis digital, internet dan lain sebagainya, Alhamdulillah bisa dicukupi secara bertahap,” tutur Gus Ipul.
Gus Ipul mengungkapkan, tahun depan akan membangun 104 gedung permanen sekolah rakyat. Saat ini, terdapat 166 sekolah rakyat rintisan yang menggunakan gedung sementara.
“Ada 104 gedung permanen Sekolah Rakyat di berbagai kabupaten atau kota, termasuk di Kota Surabaya,” ungkap Gus Ipul.
Untuk mensukseskan siswa sekolah rakyat, Kemensos akan menggandeng Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi. Upaya kolaborasi tersebut telah dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) untuk ke perguruan negeri tinggi.
“Akan membimbing anak-anak yang ingin kuliah di perguruan tinggi negeri, dengan swasta juga kami lakukan MoU dengan Universitas Esa Unggul, dan beberapa lagi,” pungkas Gus Ipul.

