Site icon Info Bet Gratis – Main Zeus Gacor

Kemasan Makanan Sehari-hari Jadi Sumber Mikroplastik Masuk ke Tubuh

Studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal NPJ Science of Food mengungkap bahwa kemasan makanan sehari-hari, seperti plastik pembungkus daging, keju, dan botol minum, berpotensi melepaskan mikroplastik dan nanoplastik ke dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Penelitian menemukan gesekan saat membuka tutup botol atau mengoyak plastik pembungkus dapat menyebabkan partikel plastik sangat kecil terlepas, bahkan yang tidak kasat mata. Semakin sering botol dibuka-tutup, jumlah mikroplastik yang terlepas meningkat, kata Lisa Zimmermann, penulis utama studi dari Food Packaging Forum, Swiss.

Mikroplastik ditemukan di berbagai produk seperti air mineral, teh celup, ikan kaleng, nasi, makanan cepat saji, dan garam meja. Bahkan botol kaca dengan tutup logam berlapis plastik juga berkontribusi terhadap pelepasan partikel plastik tersebut.

Nanoplastik, yang ukurannya jauh lebih kecil dari diameter rambut manusia, berpotensi menembus jaringan tubuh melalui sistem pencernaan atau pernapasan dan masuk ke aliran darah. Studi sebelumnya telah menemukan partikel mikroplastik di darah, paru-paru, hati, urine, ASI, dan plasenta manusia.

Penelitian pada Maret 2024 juga mengaitkan keberadaan mikroplastik dalam pembuluh arteri dengan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, dan kematian dalam tiga tahun ke depan.

Paparan mikroplastik meningkat pada makanan ultra-proses karena proses produksi yang melibatkan banyak mesin berbahan plastik. Pemanasan kemasan plastik, pencucian berulang, dan paparan sinar matahari juga memperparah pelepasan mikroplastik.

Para ahli menyarankan agar masyarakat mengurangi penggunaan plastik dengan menyimpan makanan di wadah kaca atau baja tahan karat, menghindari memanaskan makanan dalam plastik, dan tidak mencuci plastik di mesin pencuci piring.

Namun, solusi dari masalah ini memerlukan tindakan sistemik dari pemerintah dan industri. Lebih dari 175 negara akan bertemu di Jenewa, Swiss, pada Agustus 2025 untuk merumuskan perjanjian global yang mengikat secara hukum guna menghentikan polusi plastik.

Exit mobile version