Liputan6.com, Lampung – Tragedi pembunuhan yang menimpa NI (29), seorang wanita muda asal Kota Bandar Lampung, menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. Korban ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan, dan belakangan terungkap bahwa pelaku tak lain adalah suaminya sendiri, Hengki (32).
Umi Kulsum, kakak kandung korban, masih tidak menyangka adiknya tewas di tangan orang terdekat yang seharusnya melindunginya. Dia mengungkapkan betapa terpukulnya keluarga atas kejadian tersebut.
“Jujur kami masih syok, bisa-bisanya dia tega membunuh istrinya sendiri, adik kandung saya,” ujar Umi dengan suara lirih saat ditemui di rumah duka, Rabu (28/5/2025).
Pihak keluarga korban pun mendesak agar proses hukum berjalan dengan maksimal. Mereka berharap pelaku mendapat ganjaran seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku.
“Harapan kami, pelaku dihukum seumur hidup. Dia sudah menghilangkan nyawa orang yang kami cintai,” pintanya.
Kejadian tragis tersebut pertama kali diketahui oleh keluarga pada Minggu (25/5/2025) sekitar pukul 03.50 WIB. Seorang warga yang tinggal di dekat lokasi kejadian memberitahu bahwa ada kecelakaan sepeda motor di pemukiman mereka.
“Suami saya keluar, lalu lihat ada motor mirip milik Ila (sapaan akrab Nursilawati), tapi dia gak berani mendekat,” tutur dia.
Mendengar kabar itu, Umi langsung berlari ke lokasi dan melihat sendiri bahwa korban kecelakaan itu adalah adik kandungnya.
“Saya lari ke sana, pas saya lihat, ternyata memang itu adik saya,” katanya.
Namun sejak awal, keluarga merasa ada banyak kejanggalan dari kejadian yang disebut-sebut sebagai kecelakaan lalu lintas tersebut.
Kecurigaan keluarga terhadap kematian NI muncul sejak pertama kali melihat kondisi tubuh korban dan kendaraan yang ditemukan di lokasi. Menurut Umi, motor korban tidak mengalami kerusakan berarti, dan korban sebelumnya dalam kondisi sehat.
“Dari awal kami nggak percaya dia meninggal karena kecelakaan atau sakit. Malam itu dia masih sehat, dan motor pun nggak rusak,” jelas Umi.
Keluarga juga merasakan hal janggal karena sejak malam sebelum kejadian, korban tidak merespons pesan atau panggilan telepon. Padahal, WhatsApp-nya masih aktif.
“WA aktif, tapi nggak pernah dijawab. Padahal biasanya dia cepat bales,” tambah Umi.
Kini, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kepada pihak berwajib, sembari berharap keadilan ditegakkan untuk NI.