GAZA – Lembaga Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) memperingatkan Gaza menghadapi risiko kelaparan yang serius, dengan satu dari tiga orang akan mengalami hari-hari tanpa makanan. UNICEF mendesak masyarakat internasional bertindak cepat karena kondisi terus memburuk akibat perang genosida Israel.
“Saat ini, lebih dari 320.000 anak kecil berisiko mengalami malanutrisi akut,” kata Wakil Direktur Eksekutif UNICEF, Ted Chaiban, melansir Al Jazeera, Minggu (3/8/2025).
Ia menyatakan hal itu setelah kunjungan baru-baru ini ke Israel, Gaza, dan Tepi Barat yang diduduki.
Ia mengatakan indikator malanutrisi di Gaza telah melampaui ambang batas kelaparan.
“Hari ini, saya ingin tetap fokus pada Gaza, karena di Gaza penderitaan paling parah dan anak-anak meninggal dengan tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya.
“Kita berada di persimpangan jalan, dan pilihan yang dibuat sekarang akan menentukan apakah puluhan ribu anak akan hidup atau mati.”
Pemuda Meninggal Kekurangan Gizi
Pada Sabtu (2/8/2025), Atef Abu Khater, seorang warga Palestina berusia 17 tahun, meninggal dunia karena kekurangan gizi, ungkap seorang sumber medis di Rumah Sakit al-Shifa kepada Al Jazeera.
Awal pekan ini, Khater, yang kesehatannya baik sebelum perang di Gaza, dirawat di ruang perawatan intensif, menurut laporan media. Laporan itu mengutip pernyataan ayahnya yang mengatakan Khater tidak lagi merespons pengobatan.