Site icon Info Bet Gratis – Main Zeus Gacor

Kelapa Sawit Indonesia Tak Hanya untuk Minyak Goreng, Kini Bisa Jadi Rompi Anti Peluru

Produk turunan kelapa sawit di Indonesia terus berkembang pesat, dari 48 jenis produk pada 2011 menjadi lebih dari 195 jenis produk pada akhir 2024. Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kemenperin, Lila Harsyah Bakhtiar, menyatakan bahwa inovasi menjadi kunci utama dalam perkembangan produk turunan sawit tersebut.

Produksi minyak goreng berbasis kelapa sawit saat ini sudah melebihi kebutuhan nasional, dengan konsumsi pada 2024 mencapai 6,42 juta ton dan pertumbuhan diperkirakan sekitar 1,5-2% pada 2025. Program Domestic Market Obligation (DMO) Minyakita untuk minyak goreng rakyat hanya sebesar 3,5 juta ton, sehingga produksi sawit dapat dialihkan ke produk turunan lain.

Di hulu, kelapa sawit menghasilkan berbagai bahan baku seperti Tandan Buah Sawit (TBS), CPO (Crude Palm Oil), biji/intinya, cangkang, serat, hingga limbah POME. Dari bahan-bahan tersebut, produk pangan seperti margarin, lemak roti, bio-emulsifier, serta produk fungsional dan fitonutrient seperti betakaroten dan tocotrienol sudah dikembangkan.

Selain pangan, inovasi juga mencakup produk non-pangan seperti kemasan ramah lingkungan dari serat sawit, kulit sintetis, bahan sepatu, helm, bahkan rompi anti peluru. Pengolahan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) juga dikembangkan menjadi bahan baku bioetanol, bioplastik, biopolimer, dan asam organik bernilai tinggi.

Dengan perkembangan ini, kelapa sawit semakin menunjukkan peran strategis dalam industri dan inovasi nasional di luar sektor minyak goreng.

Exit mobile version