Setidaknya 12 orang terluka dalam kecelakaan balon udara di dekat situs arkeologi sekitar Kota Meksiko pada Jumat (23/5), menurut otoritas setempat.
Badan Perlindungan Sipil Negara Bagian Meksiko menyatakan balon tersebut melakukan “pendaratan darurat” di San Martín de las Pirámides setelah menghadapi air pocket (gumpalan udara yang menyebabkan turbulensi).
12 penumpang yang berada di dalam balon udara sedang menjalani perawatan di klinik setempat.
Kecelakaan terjadi tidak jauh dari Pyramid of the Moon (Piramida Bulan), destinasi wisata populer di kota kuno Teotihuacán. Balon terlihat tergantung di pagar dan kabel listrik di sepanjang Avenida Tuxpan—jalan dua lajur sekitar 300 meter dari dasar piramida.
Badan Perlindungan Sipil Meksiko menambahkan bahwa balon udara tersebut dioperasikan oleh perusahaan tur yang menawarkan penerbangan balon udara untuk melihat piramida dari ketinggian.
Kantor Jaksa Agung Negara Bagian Meksiko melaporkan sedang menyelidiki seorang pria berusia 29 tahun yang ditahan polisi.
Menurut pemerintah Meksiko, Teotihuacán pernah menjadi salah satu kota terbesar di Mesoamerika pra-Kolumbus, dengan Piramida Matahari dan Bulan sebagai pusat reruntuhan kuno tersebut.
Penerbangan balon udara mengelilingi piramida merupakan aktivitas wisata populer, sebagaimana tercantum di situs resmi pariwisata Meksiko.
Fakta Sebenarnya: Insiden Balon Udara di Meksiko
Mengutip Daily Mail, diketahui bahwa insiden ini terjadi setelah video mengerikan yang merekam momen tragis seorang pria jatuh hingga tewas usai tergantung di balon udara yang terbakar di Meksiko.
Tragedi tersebut terjadi pada tanggal 11 Mei di Festival Balon Udara Pertama di Zacatecas, Rodrigo Reyes Mugüerza, Sekretaris Jenderal Zacatecas, mengonfirmasi di media sosial.
Rekaman video menunjukkan balon udara terbang di udara saat bagian bawahnya dilalap api.
Saat asap mengepul dari balon, seseorang terlihat tergantung di tali di langit.
Mugüerza mengatakan bahwa seorang peserta ‘kehilangan nyawanya‘ setelah ‘insiden malang’ saat berada di atas balon udara.
Pria tersebut meninggal karena luka-lukanya dan diidentifikasi sebagai pria berusia 40 tahun bernama Luicio N, menurut kantor berita lokal Riviera Maya News.
Ia dilaporkan berada di dalam balon bersama dua orang lainnya ketika kebakaran terjadi saat mereka masih di darat.
Luicio dilaporkan membantu dua penumpang lainnya melarikan diri tetapi terjerat tali saat balon mulai bergerak. Ia terangkat ke udara dan tergantung di tali sebelum jatuh.
Meskipun balon udara panas bisa berbahaya, kecelakaan jarang berakibat fatal. Sebuah studi dari Gitnux menyebutkan bahwa tingkat kematian kurang dari 0,01 persen per penerbangan.
Data dari Gitnux menyatakan bahwa balon udara panas lebih aman daripada bentuk penerbangan lainnya, dengan sekitar 1-2 kecelakaan per 100.000 penerbangan.