Kecam Blokade Israel atas Gaza, Presiden Prancis: Kebijakan Netanyahu Memalukan

Diposting pada

Paris – Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa (15/5/2025) mengecam kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza sebagai sesuatu yang “tidak dapat diterima” dan “memalukan“, seraya mengatakan bahwa negara-negara Eropa seharusnya mempertimbangkan untuk meningkatkan sanksi.

“Apa yang dilakukan pemerintah Benjamin Netanyahu itu tidak dapat diterima… Tidak ada air, tidak ada obat-obatan, orang-orang yang terluka tidak bisa keluar, para dokter tidak bisa masuk. Apa yang dia lakukan itu memalukan,” kata Macron kepada televisi TF1 seperti dilansir Times of Israel.

“Kita membutuhkan Amerika Serikat (AS). Presiden Donald Trump memiliki tuas kekuasaan. Saya sudah mengucapkan kata-kata keras kepada Perdana Menteri Netanyahu. Saya marah, namun mereka (Israel) tidak bergantung pada kita, mereka bergantung pada senjata-senjata AS.”

Macron menyatakan bahwa dirinya sendiri telah mengunjungi perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza awal tahun ini, di mana dia melihat bahwa “semua bantuan yang disalurkan Prancis dan negara-negara lain” diblokir oleh pihak Israel.

“Ini adalah tragedi kemanusiaan yang tidak bisa diterima,” ujar Macron, seraya menambahkan bahwa ‘bukan wewenang seorang presiden republik untuk mengatakan ‘ini adalah genosida’, melainkan para sejarawan.’

“Tugas saya adalah melakukan segala yang saya bisa agar ini berhenti,” tambah Macron, sembari membuka kemungkinan untuk meninjau kembali perjanjian kerja sama Uni Eropa dengan Israel.

Perjanjian-perjanjian ini mencakup ketentuan yang menghapus bea masuk terhadap produk-produk tertentu.