Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah Meluas, BNPB Kerahkan Helikopter Water Bombing

Diposting pada

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda Kalimantan Tengah. Hingga Jumat sore, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sekitar 500 hektare hutan dan lahan gambut telah terbakar di wilayah Kabupaten Pulang Pisau dan sekitarnya.

Kondisi diperparah oleh cuaca panas ekstrem dan angin kencang yang membuat api cepat menyebar ke area yang lebih luas. Asap tebal mulai mengganggu aktivitas warga dan kualitas udara di beberapa kota, termasuk Palangkaraya dan Kapuas, yang kini masuk kategori tidak sehat menurut Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU).

Kepala BNPB, Letjen TNI (Purn) Suharyanto, mengatakan bahwa pihaknya telah menurunkan dua unit helikopter water bombing dari Jakarta dan Sumatera Selatan untuk mempercepat proses pemadaman dari udara. Selain itu, ratusan personel TNI, Polri, Manggala Agni, dan relawan turut dikerahkan ke lapangan.

Selain pemadaman udara, operasi darat juga dilakukan dengan metode sekat bakar dan penyemprotan air secara manual di zona-zona kritis.

Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, dan memperingatkan akan adanya sanksi hukum tegas bagi pelanggar. Sementara itu, Dinas Kesehatan juga mengingatkan warga untuk membatasi aktivitas luar ruang dan menggunakan masker, terutama anak-anak dan lansia.

BMKG memperkirakan musim kemarau tahun ini akan berlangsung lebih panjang akibat fenomena El Niño ringan, sehingga risiko karhutla tetap tinggi hingga bulan Agustus.