Gagal juara Liga Inggris tiga kali beruntun, Arsenal akan mencoba lagi musim ini. Sejumlah rekrutan anyar mendongkrak keyakinan The Gunners. Apa tantangannya?
Arsenal tiga musim beruntun harus puas hanya jadi runner-up di Premier League. Setelah dua kali finis di belakang Manchester City, musim lalu klub London utara itu kalah dari Liverpool yang mengejutkan bersama Arne Slot.
Misi untuk mengakhiri puasa titel juara sejak 2003/2004 pun dimulai lagi musim panas ini. Kali ini ada harapan lebih besar, khususnya setelah kedatangan sosok Viktor Gyokeres.
Dalam tiga musim terakhir saat gagal juara, Arsenal dinilai tak punya striker murni yang bisa diandalkan di kotak penalti lawan. Gyokeres kini diharapkan menjadi mesin gol itu, yang menjadi pemecah kala tim sebelum-sebelumnya selalu buntu.
Hadirnya Martin Zubimendi juga dianggap melengkapi dan menaikkan kualitas lini tengah Arsenal. Mikel Arteta diperkirakan akan menjadikan Zubimendi, Declan Rice, dan Martin Odegaard sebagai ‘mesin’ utama permainan timnya.
Namun di sini juga kerentanan itu rawan terjadi, menurut eks pemain Liverpool Jamie Carragher. Setelah kegagalan tiga musim beruntun, ekspektasi publik Arsenal kian tinggi musim ini dan para pemain baru khususnya Gyokeres dan Zubimendi akan menanggungnya sepanjang musim.
“Mereka sudah dapat Zubimendi lalu striker itu. Tapi menurut saya, akan ada tekanan sebesar itu pada mereka, bahkan dari suporter mereka sendiri di stadion, rasanya itu hampir seperti sekarang atau tidak sama sekali,” kata Carragher dikutip Metro.
“Kalau Arsenal finis kedua lagi, itu tak akan terlihat sebagai musim yang baik. Itu akan nyaris dilihat sebagai sebuah bencana.”
“Dan bermain dengan tekanan itu sepanjang musim, menurut saya itu yang akan menyulitkan mereka,” imbuhnya.