Liputan6.com, OKU Timur – Warga Desa Bangun Rejo Kecamatan Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Sumatera Selatan (Sumsel) dibuat geger dengan kematian HF (50), Penjabat sementara (Pjs) Kepala Desa (Kades) Bangun Rejo, Kamis (24/4/2025) lalu.
Korban HF tutup usia usai ditembak oleh anak kandungnya sendiri GW (25) menggunakan senjata api rakitan (senpira) di kediamannya di OKU Timur Sumsel.
Diungkapkan Kapolsek Belitang II AKP Johan Safri, sebelum kasus anak bunuh ibu kandung terjadi, korban baru saja pulang menghadiri resepsi pernikahan warganya di RT/RW 003 Desa Bangun Rejo OKU Timur Sumsel.
Saat di rumah, dia bersama Sekretaris Desa (Sekdes) Bangun Rejo Devi mengobrol santai, sembari mempersiapkan diri akan berangkat ke kantor Desa Bangun Rejo, untuk membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) ke warga yang terdaftar.
Tiba-tiba putra korban GW pulang ke rumah dan menanyakan terkait uang Rp3 juta yang dipinjamkan korban ke warganya bernama Ganef di OKU Timur Sumsel.
“Uang itu adalah milik pribadi korban. Pelaku bertanya kepada saksi dan korban, apakah utang itu sudah dibayar. Saksi menjawab belum, Korban pun menyabhut dengan bergurau jika itu uangnya,” ujarnya, Jumat (25/4/2025).
Tak terima dengan gurauan ibunya, GW langsung emosi dan terjadilah adu mulut antara ibu dan anak tersebut. Devi berusaha melerai keributan itu dengan membawa korban ke kamarnya.
Pelaku GW juga masuk ke kamarnya dan ternyata mengambil senpira peninggalan mendiang ayahnya, yang disimpannya di dalam lemari bajunya.
“Korban masuk ke kamar, pelaku juga ke kamar dan mengambil senpira jenis pistol. Pelaku mendatangi ibunya di dalam kamar dan langsung menembak satu kali ke paha kanan atas korban,” ungkapnya.
Pjs Kades Bangun Rejo tersebut langsung tumbang usai ditembak anaknya, darah mengalir dengan deras hingga korban tak sadarkan diri. Saksi Devi langsung berteriak dan seketika pelaku tersadar akan perbuatannya.