Kapal Induk Nimitz Berlayar Melintasi Indonesia Menuju Timur Tengah, Sinyal AS Siap Hadapi Iran?

Diposting pada

Washington, DC – USS Nimitz dialihkan dari Laut China Selatan ke Timur Tengah pada Senin (16/6/2025), sebuah langkah yang akan menempatkan dua kapal induk Amerika Serikat (AS) di kawasan tersebut seiring memburuknya perang Iran-Israel.

Puluhan pesawat pengisian bahan bakar milik Angkatan Udara AS juga telah meninggalkan pangkalan mereka di AS pada akhir pekan ini menuju penempatan baru ke Eropa, sebagai langkah pencegahan untuk mendukung operasi apapun di Timur Tengah. Demikian menurut dua pejabat pertahanan yang berbicara secara anonim lantaran membahas operasi internal.

Pemerintahan Donald Trump dilaporkan Politico sedang memperkuat aset militernya di kawasan Timur Tengah saat Israel dan Iran terus saling melancarkan serangan udara, dengan kekhawatiran di kawasan bahwa hal ini akan mengarah pada perang yang lebih luas.

USS Nimitz akan bergabung dengan gugus tempur kapal induk USS Carl Vinson, yang telah berlayar di Laut Arab sejak musim semi. Kapal induk tersebut sebelumnya bekerja sama dengan gugus tempur kapal induk USS Harry S. Truman untuk menyerang sasaran-sasaran Houthi di Yaman dan melindungi pelayaran komersial di Laut Merah.

Pengalihan rute USS Nimitz berarti menarik satu kapal induk dari kawasan Pasifik—sebuah langkah yang bertentangan dengan pernyataan pemerintahan saat ini yang ingin memperkuat upaya menghalangi pengaruh China.

Aliran Bantuan

Pekan lalu, Pentagon memerintahkan dua kapal perusak di Mediterania untuk bergerak lebih dekat ke Israel guna membantu melindungi aset-aset AS di kawasan.

Israel telah menggunakan sistem pertahanan udara buatan AS untuk menembak jatuh drone dan rudal Iran.

Tahun lalu, AS mengirim beberapa baterai sistem pertahanan udara Patriot ke Timur Tengah, termasuk dua yang ditarik dari kawasan Indo-Pasifik. Pada Oktober, AS juga mengerahkan satu baterai Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), bersama sekitar 100 personel militer, ke Israel untuk membantu mencegat rudal-rudal yang ditembakkan Iran dan sekutu-sekutunya.

USS Nimitz Melintasi Selat Malaka

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi seperti dilansir Antara mengatakan bahwa USS Nimitz diperbolehkan melewati Selat Malaka karena menggunakan hak transit.

“Sesuai dengan ketentuan dalam Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS) 1982, kapal-kapal asing, termasuk kapal perang, diperbolehkan melintas tanpa harus meminta izin kepada negara pantai,” kata Mayjen TNI Kristomei dalam siaran pers resmi Mabes TNI.

Menurut dia, masyarakat tidak perlu khawatir dengan keberadaan kapal induk itu.

Walau demikian, Mayjen TNI Kristomei menegaskan pihaknya akan tetap mengawasi pergerakan kapal itu agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat dan mengancam kedaulatan negara.

“Kapal-kapal asing, termasuk kapal perang, diperbolehkan melintas tanpa harus meminta izin kepada negara pantai, selama tetap mematuhi aturan pelayaran internasional dan tidak membahayakan keamanan wilayah yang dilintasi,” jelas Kapuspen Mabes TNI.