Jumlah Terbaru Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Masih Dirawat di Rumah Sakit

Diposting pada

Dua rumah sakit menjadi rujukan utama tempat perawatan korban ledakan di SMAN 72 Jakarta. Pertama, RSIJ Cempaka Putih, Kedua, RS Yarsi.

Berdasarkan keterangan Dirut RSIJ Cempaka Putih, dr. Pradono Handojo, total korban ledakan yang terdata di tempatnya sebanyak 33 pasien. Jumlah tersebut berdasarkan pendaataan pada pukul 19.30 WIB, Jumat 7 November 2025.

“Beberapa pasien luka ringan sudah dibolehkan pulang dan beberapa pasien dalam kondisi sedang telah dipindahkan dari IGD menuju ke ruang perawatan,” ujar dr. Pradono melalui akun resmi Instagram RSIJ Cempaka Putih, seperti dikutip Sabtu (8/11/2025).

dr. Pradono merinci, dari 33 pasien dirawat, ada 5 pasien dengan kondisinya cukup berat dan sedang dilakukan operasi oleh dokter spesialis bedah dan dokter spesialis anastesi.

“Kami kami berharap agar mereka dapat mendapatkan kesembuhan dan kami mengajak agar semua dapat mendoakan agar semua dapat kembali ke rumahnya masing-masing dan kondisi sehat walafiat,” doa dr. Pradono.

Sementara itu, berdasarkan informasi dari posko darurat yang didirikan Polri di RSIJ Cempaka Putih, update jumlah korban per pukul 01.30 WIB pada 8 November 2025, tersisa 14 orang korban ledakan SMAN 72 Jakarta yang masih menjadi pasien rawat inap. 

Namun belum ada informasi resmi terkait identitas dari belasan pasien tersebut yang dipublikasi sampai siang hari ini. Termasuk sosok terduga pelaku yang disebut edang dirawat di RSIJ Cempaka Putih.

Jumlah Korban di RS YARSI

Sementara itu, Direktur Medis Rumah Sakit YARSI, dr Muhammadi, mengabarkan ada 15 pasien yang masih dirawat di RS Yarsi sampai dengan siang hari ini. Rinciannya,  14 orang dirawat untuk penangan lanjutan dan 1 orang dilakukan rawat jalan.

Senada, Manager Pelayanan Medi RS Yarsi, dr. Irmadianti memastikan, pasien yang dirawat  telah mendapatkan penanganan cepat oleh tim medis dan kondisi mereka kini dalam pengawasan intensif.

“Doa terbaik kami untuk para siswa dan keluarga yang terdampak,” ujar dr. Irmadianti.