Solo, 6 Juni 2025 — Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menolak wacana pencalonannya sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjelang Muktamar PPP 2025. Jokowi menyatakan tidak tertarik karena banyak kader PPP yang dinilai lebih kompeten dan berkapasitas untuk memimpin partai berlambang Kakbah tersebut.
“Enggaklah. Di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi,” ujar Jokowi saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Jumat (6/6).
Selain itu, Jokowi juga menyebut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai pilihan politiknya saat ini. Ia mengaku belum memikirkan kemungkinan bergabung dengan partai lain.
Wacana pencalonan Jokowi di PPP muncul sebagai upaya internal partai untuk mengembalikan elektabilitas PPP yang gagal lolos ke DPR pada Pemilu 2024. Ketua Mahkamah Partai PPP, Ade Irfan Pulungan, menilai pengalaman politik dan pemerintahan Jokowi dapat menjadi modal penting untuk membenahi dan merevitalisasi partai menjelang Pemilu 2029.
Meski mendapat dukungan dari internal PPP, Jokowi dengan tegas memilih tetap fokus di PSI dan menyerahkan kepemimpinan PPP kepada kader partai yang sudah muncul sebagai bakal calon ketua umum.