Jakarta, 15 Mei 2025 – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), mengaku masih mempertimbangkan secara matang kemungkinan dirinya maju sebagai calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Jokowi menegaskan, ia tak ingin mengambil risiko kekalahan dalam perebutan kursi tertinggi partai yang saat ini dipimpin oleh putra bungsunya, Kaesang Pangarep.
“Masih dalam kalkulasi. Jangan sampai kalau nanti misalnya saya ikut, saya kalah,” ujar Jokowi saat ditemui pada Rabu (14/5).
Meskipun belum memutuskan untuk mendaftar, Jokowi menyatakan dirinya masih memiliki waktu hingga akhir Mei untuk menentukan langkah politik selanjutnya. Ia mengakui sistem e-voting dan mekanisme “one man, one vote” yang digunakan PSI dalam pemilihan ketua umum menjadi tantangan tersendiri.
“Yang saya tahu katanya mau pakai e-voting, one man, one vote. Seluruh anggota diberi hak untuk memilih. Yang sulit di situ,” lanjut Jokowi.
Sebelumnya, PSI sendiri telah menyatakan harapan agar Jokowi ikut bertarung dalam bursa ketua umum partai. Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, yang juga menjabat Ketua Steering Committee Pemilu Raya PSI, mengatakan partainya membuka pintu bagi siapa pun yang ingin mendaftar, termasuk Jokowi.
“Kemudian apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan,” ujar Andy, Selasa (13/5).
Pendaftaran calon ketua umum PSI dibuka hingga 31 Mei 2025 di Kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.
Apabila Jokowi memutuskan maju, maka persaingan internal di PSI diprediksi akan semakin menarik perhatian publik, terlebih dengan potensi “duel” simbolik antara ayah dan anak di kancah politik nasional.