Jerit Ibu Prada Lucky: Anak Gugur di Medan Perang Saya Terima, Tapi Ini Mati Sia-Sia di Tangan Senior

Diposting pada

Liputan6.com, Jakarta Hati Septiana Paulina Mirpey, ibunda Prada Lucky Namo hancur ketika mendengar anak kesayangannya tewas di tangan seniornya. Sambil terisak, Paulina mengaku menerima bila sang anak gugur dalam tugas di medan perang.

Tetapi, Paulina sakit hati Prada Lucky tewas sia-sia disiksa secara tragis di barak militer. Paulina menuntut keadilan atas kematian Prada Lucky.

“Saya anak sudah mati sia-sia. Mati di medan perang, saya terima. Itu tugas dia, bela negara, bela bangsa. Ini mati sia-sia di tangan senior,” kata Paulina

Tangis Paulina makin pecah saat menceritakan luka-luka yang ada di tubuh Prada Lucky. Menurut dia, sekujur tubuh Prada Lucky terdapat luka seperti di badan depan, tangan, kaki hingga punggung.

“Di tangan, di kaki, di badan, di belakang. Semua ada. Yang mama tahu, Luki, adalah apa? Saya tahu, dia waktu minta tolong ke mama angkatnya, waktu dia kena pukul pertama, dicambuk, dia bilang, mama saya dicambuk,” ujar Paulina.

Paulina juga bercerita momen-momen penuh kenangan sebelum Prada Lucky tewas. Prada Lucky pernah mengajak sang ibu tinggal bersama di Nagekeo tempatnya bertugas. Paulina menyesal ajakan sang anak tidak dipenuhi lantaran masih harus mengurus sekolah.

“Dia bilang, mama datang tinggal sini. Saya sudah dengan saya, kok,” tutur dia.