Jenderal (Purn) Pol Idham Azis resmi mengemban tugas baru. Presiden Prabowo Subianto melantiknya sebagai anggota Komisi Reformasi Polri di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Idham Azis, tidak asing dalam institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Dia adalah Kapolri periode 2019-2021.
Pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara, 1963 ini memulai kariernya dari Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 dan menapaki jenjang panjang di berbagai posisi strategis.
Sebelum dipercaya menggantikan Tito Karnavian sebagai Kapolri pada 2019, Idham pernah menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim), Kapolda Metro Jaya, hingga Irwil II Itwasum Polri.
Jejak kariernya kerap terkait penanganan kasus-kasus besar dan terorisme.
Pada 2005, Idham terlibat dalam operasi melumpuhkan teroris bom Bali, Dr. Azahari, di Batu, Jawa Timur.
Ia juga menjadi anggota tim yang memburu Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto terkait kasus pembunuhan hakim agung Syafiuddin Kartasasmita pada 2000.
Selain itu, Idham pernah menjadi wakil satgas operasi pengungkapan kasus teror dan konflik di Poso, yang dikenal sebagai Ops Camar Maleo.
Pernah Jabat Jadi Kapolda Metro Jaya
Prestasinya di lapangan membawa Idham ke puncak kepemimpinan. Pada 2017 ia menjadi Kapolda Metro Jaya, dilanjutkan Kabareskrim Polri pada Januari 2019.
Kurang dari setahun menjabat, pada 1 November 2019 ia dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden Joko Widodo.
Kini, pengalaman panjangnya akan diuji kembali di Komisi Reformasi Polri, yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 122/P Tahun 2025. Bersama sembilan tokoh lainnya, antara lain Jimly Asshiddiqie, Yusril Ihza Mahendra, dan Tito Karnavian.

