Jawa Barat Dorong Donasi Rp 1.000 Per Hari untuk Bantu Masyarakat dan Sekolah

Diposting pada

Bandung — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mendorong program donasi Rp 1.000 per hari yang ditujukan bagi aparatur sipil negara (ASN), siswa sekolah, hingga masyarakat umum. Program ini bertujuan membantu warga yang membutuhkan, seperti biaya makan, transportasi rumah sakit, atau kebutuhan mendesak lain.

Dedi menjelaskan, donasi dikumpulkan secara sukarela melalui bendahara kas di tingkat RT/RW, sekolah, maupun instansi. Di sekolah, misalnya, dana digunakan untuk membantu teman sekelas yang sakit atau keluarga kurang mampu, termasuk pembelian seragam sekolah. “Bagi yang mau memberi, silahkan, yang tidak, tidak apa-apa,” ujarnya.

Konsep program ini terinspirasi dari praktik rereongan jimpitan yang pernah diterapkan Dedi saat menjabat Bupati Purwakarta. Saat itu, Dinas Pendidikan rutin menyalurkan beras ke kampung-kampung yang membutuhkan, dan dianggap berhasil.

Sebelumnya, Dedi mengeluarkan Surat Edaran Nomor 149/PMD.03.04/KESRA tertanggal 1 Oktober 2025, yang mendorong seluruh bupati, wali kota, kepala OPD, ASN, hingga Kantor Wilayah Kemenag Jawa Barat, untuk ikut serta dalam Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu. Program ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan kesejahteraan sosial dan menekankan nilai kesetiakawanan sosial serta kearifan lokal.

Dengan program ini, Dedi berharap muncul budaya gotong royong yang kuat serta membantu pemenuhan hak dasar masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan, terutama bagi yang masih terkendala keterbatasan anggaran dan akses.