
Penemuan jasad pria di aliran Kali Ciliwung, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, menghebohkan warga pada Rabu (9/7/2025) siang. Jasad ditemukan dalam kondisi mengenaskan, sebagian tubuhnya rusak diduga karena dimakan binatang liar seperti biawak.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih, menyampaikan bahwa kepala korban masih ada, namun sebagian telah hilang. “Diduga sementara dimakan oleh binatang, karena saat evakuasi banyak biawak di sekitar tubuh korban,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (10/7/2025).
Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, menambahkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Ia menduga kerusakan tubuh bisa terjadi akibat benturan benda keras saat banjir. “Mungkin kena pohon atau benda keras lainnya,” ucapnya.
Kondisi jasad yang rusak parah membuat proses identifikasi menjadi sulit. Hingga kini, identitas korban belum diketahui meskipun sudah ada dua keluarga yang melapor kehilangan anggota keluarganya. Satu keluarga menyebut kehilangan anggota yang hanyut saat memancing di Megamendung, dan satu lagi mencari anggota keluarga yang belum pulang.
Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan juga turut membantu proses evakuasi. Menurut petugas Gulkarmat, Awal Danu, jasad korban ditemukan dalam kondisi membusuk tanpa busana dan tersangkut tumpukan sampah di belokan sungai.
“Posisi korban tengkurap, sebagian organ tubuh hilang, seperti kepala bagian belakang,” jelas Awal. Ia menambahkan bahwa proses evakuasi memakan waktu sekitar satu jam karena medan yang sulit dan kondisi jasad yang sudah lama di air.
Jenazah saat ini telah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati dan selanjutnya akan dilakukan otopsi di Rumah Sakit Kramat Jati guna memastikan identitas serta penyebab kematian.