Jakarta – Polisi mengungkap sosok RAP, admin akun Instagram @RAP, sebagai salah satu otak di balik beredarnya bom molotov saat demo ricuh di depan DPR/MPR. RAP dijuluki “Profesor R” karena aktif membagikan tutorial meracik bom molotov di grup WhatsApp sekaligus mengatur distribusi logistik bahan peledak rakitan ke massa.

Diposting pada

Kanit 2 Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Gilang Prasetya, menyebut RAP berperan sebagai koordinator yang menentukan titik pengambilan bom molotov. Dari hasil digital forensik, RAP terbukti menyebarkan komposisi bahan dan tata cara pembuatan bom ke sejumlah grup percakapan.

RAP termasuk dalam enam orang tersangka kasus dugaan penghasutan massa yang berujung kerusuhan di DPR/MPR. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengatakan para tersangka menyebarkan flyer digital dengan ajakan rusuh dan slogan provokatif. Selain itu, ditemukan pula upaya memberi iming-iming uang Rp62.500 hingga Rp200 ribu kepada warga yang mau ikut aksi.

Kerusuhan tercatat berlangsung beruntun sejak 25 Agustus. Polisi mengamankan 337 orang pada aksi pertama, disusul 794 orang pada 28 Agustus, 11 orang pada 29 Agustus, serta 205 orang pada 30–31 Agustus, dengan 25 di antaranya ditetapkan tersangka pengrusakan fasilitas umum.

Hingga kini, total 38 orang telah ditahan penyidik terkait tindak pidana anarkis, perusakan fasilitas umum, hingga melawan petugas. Polisi masih mendalami jaringan penghasut dan distribusi bom molotov yang dinilai bergerak secara sistematis.