Jakarta – Polisi menetapkan enam orang sebagai tersangka kasus dugaan penghasutan yang memicu kerusuhan saat aksi demonstrasi di depan DPR/MPR pada 25 Agustus 2025.

Diposting pada

Salah satunya adalah FL, admin akun TikTok FG, yang menyiarkan ajakan live hingga ditonton 10 juta orang. Ajakan itu membuat ribuan pelajar turun ke jalan dan berujung anarki berupa pembakaran, pengrusakan, hingga penjarahan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, para tersangka menyebarkan flyer digital dengan caption “Polisi butut, jangan takut”, serta narasi provokatif lain yang mendorong pelajar melawan aparat. Beberapa juga menyebarkan tutorial pembuatan bom molotov dan menawarkan imbalan Rp62.500–Rp200 ribu kepada warga yang mau ikut aksi.

Selain FL, tersangka lain adalah DMR, MS, SH, KA, dan RAP yang mengelola akun Instagram berbeda. Polisi menyebut jaringan ini bekerja sistematis, ada yang membuat flyer, menyebar ajakan, hingga menjadi tim pendukung.

Kericuhan tercatat terjadi beruntun. Pada 25 Agustus, polisi mengamankan 337 orang. Kerusuhan berlanjut pada 28 Agustus dengan 794 orang diamankan, mayoritas pelajar dari berbagai daerah. Tanggal 29 Agustus, 11 orang ditangkap, dan pada 30–31 Agustus, 205 orang diamankan, 25 di antaranya menjadi tersangka pengrusakan fasilitas umum.

Hingga kini, total 38 orang telah ditahan terkait aksi anarkis, perusakan, dan perlawanan terhadap aparat.