Salah satunya adalah FL, admin akun TikTok FG, yang menyiarkan ajakan live hingga ditonton 10 juta orang. Ajakan itu membuat ribuan pelajar turun ke jalan dan berujung anarki berupa pembakaran, pengrusakan, hingga penjarahan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, para tersangka menyebarkan flyer digital dengan caption “Polisi butut, jangan takut”, serta narasi provokatif lain yang mendorong pelajar melawan aparat. Beberapa juga menyebarkan tutorial pembuatan bom molotov dan menawarkan imbalan Rp62.500–Rp200 ribu kepada warga yang mau ikut aksi.
Selain FL, tersangka lain adalah DMR, MS, SH, KA, dan RAP yang mengelola akun Instagram berbeda. Polisi menyebut jaringan ini bekerja sistematis, ada yang membuat flyer, menyebar ajakan, hingga menjadi tim pendukung.
Kericuhan tercatat terjadi beruntun. Pada 25 Agustus, polisi mengamankan 337 orang. Kerusuhan berlanjut pada 28 Agustus dengan 794 orang diamankan, mayoritas pelajar dari berbagai daerah. Tanggal 29 Agustus, 11 orang ditangkap, dan pada 30–31 Agustus, 205 orang diamankan, 25 di antaranya menjadi tersangka pengrusakan fasilitas umum.
Hingga kini, total 38 orang telah ditahan terkait aksi anarkis, perusakan, dan perlawanan terhadap aparat.

Rumah Uya Kuya Dijarah Saat Demo Ricuh, Belasan Pelaku Ditangkap

NasDem Ajukan Penghentian Gaji Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach ke DPR

Jakarta – Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI resmi meminta penghentian seluruh hak keuangan dan fasilitas dua anggotanya, Eko Patrio dan Uya Kuya, yang saat ini berstatus nonaktif.

NasDem Hentikan Gaji Dua Anggota DPR, Partai Buruh Siap Laporkan ke MKD

Jakarta – Polisi mengungkap sosok RAP, admin akun Instagram @RAP, sebagai salah satu otak di balik beredarnya bom molotov saat demo ricuh di depan DPR/MPR. RAP dijuluki “Profesor R” karena aktif membagikan tutorial meracik bom molotov di grup WhatsApp sekaligus mengatur distribusi logistik bahan peledak rakitan ke massa.

DPR Gelar Rapat Evaluasi Bahas ‘17+8 Tuntutan Rakyat’, Tunjangan Perumahan Anggota Dihentikan

Jakarta – Polda Metro Jaya menetapkan enam orang sebagai tersangka kasus dugaan penghasutan massa yang memicu kerusuhan di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat. Salah satunya adalah Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen.

Jakarta – Gelombang kerusuhan yang melanda ibu kota berujung pada penjarahan rumah sejumlah tokoh publik. Kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani dan empat anggota DPR, yakni Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, serta Nafa Urbach, menjadi sasaran massa pada Sabtu (30/8/2025) hingga Minggu (31/8/2025) dini hari.