Gaza – Serangan udara Israel kembali memicu kecaman setelah menghantam Gereja Keluarga Kudus (Holy Family Church), satu-satunya gereja Katolik di Jalur Gaza, pada Kamis (17/7/2025). Serangan ini menewaskan dua perempuan dan melukai enam orang lainnya, termasuk Pastor Gabriele Romanelli, imam paroki yang dikenal rutin memberi kabar kepada mendiang Paus Fransiskus.
Insiden ini memicu reaksi keras dari komunitas internasional, termasuk Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni. Dalam pernyataannya di platform X, Meloni menyebut serangan terhadap fasilitas sipil, termasuk gereja, sebagai tindakan yang tidak dapat diterima dan tidak bisa dibenarkan oleh alasan militer apa pun.
“Serangan Israel di Gaza juga menghantam Gereja Keluarga Kudus. Serangan terhadap warga sipil yang telah berlangsung selama berbulan-bulan ini tidak dapat diterima,” tulis Meloni.
Gereja tersebut diketahui telah menjadi tempat berlindung bagi warga sipil sejak agresi Israel dimulai pada Oktober 2023. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Israel terkait serangan ke gereja tersebut.
Data terbaru dari Al Jazeera mencatat bahwa jumlah korban tewas akibat agresi Israel di Gaza telah mencapai 58.573 orang, dengan sedikitnya 139.607 lainnya terluka. Serangan ini menambah panjang daftar fasilitas sipil yang menjadi target, termasuk rumah sakit, sekolah, kamp pengungsi, dan masjid.
Kecaman dari Meloni dianggap sebagai perubahan signifikan dalam sikap Italia yang selama ini cenderung berhati-hati dalam mengkritik Israel, serta mencerminkan kekhawatiran global terhadap eskalasi kekerasan yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.