Israel Kembali Bombardir Kota Gaza, 123 Orang Tewas dalam 24 Jam

Diposting pada

JAKARTA – Militer Israel menggempur Kota Gaza pada Rabu (13/8/2025) sebelum rencana pengambilalihan wilayah tersebut. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 123 orang tewas dalam sehari terakhir, sementara Hamas mengadakan pembicaraan lanjutan dengan mediator Mesir.

Jumlah korban tewas dalam 24 jam terakhir ini merupakan yang terburuk dalam seminggu dan menambah jumlah korban jiwa yang sangat besar akibat perang hampir dua tahun yang telah menghancurkan daerah kantong yang dihuni lebih dari 2 juta warga Palestina tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali sebuah gagasan — yang juga digaungkan dengan antusias oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump — bahwa warga Palestina hanya harus pergi dari Gaza.

“Mereka tidak akan diusir, mereka akan diizinkan keluar,” ujarnya kepada saluran televisi Israel i24NEWS. “Semua orang yang peduli terhadap Palestina dan mengatakan ingin membantu Palestina harus membuka pintu gerbang mereka dan berhenti menguliahi kami.”

Negara-negara Arab dan banyak pemimpin dunia terkejut dengan gagasan penggusuran penduduk Gaza, yang menurut Palestina akan seperti “Nakba” (bencana) lainnya ketika ratusan ribu orang melarikan diri atau dipaksa keluar selama perang tahun 1948.

Rencana Israel untuk merebut kembali Kota Gaza — yang direbutnya pada awal perang sebelum ditarik — kemungkinan masih beberapa minggu lagi, kata para pejabat. Artinya, gencatan senjata masih mungkin terjadi meskipun perundingan masih tersendat dan konflik masih berkecamuk.