Teheran, 18 Juni 2025 — Serangan Israel ke Iran bertujuan melemahkan kapabilitas nuklir Teheran, termasuk menghancurkan fasilitas pengayaan uranium di Fordow yang berada 90 meter di bawah tanah. Namun, menurut mantan Kepala MI6, Sir John Sawers, Israel tidak memiliki kemampuan militer untuk menghancurkan target sedalam itu.
Satu-satunya senjata yang diyakini dapat menghancurkan bunker Fordow adalah GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator (MOP) — bom penghancur bunker seberat 13.600 kg buatan Boeing, yang hanya dimiliki dan dioperasikan oleh Amerika Serikat. Senjata ini bisa menembus hingga 61 meter ke dalam tanah dan digunakan secara berurutan untuk efek maksimal, meski belum pernah digunakan dalam pertempuran.
Menurut Sawers, Israel berharap melibatkan AS dalam konflik agar senjata ini bisa digunakan menghantam fasilitas nuklir Iran. Saat ini, hanya pesawat pengebom siluman B-2 Spirit milik AS yang bisa mengangkut bom MOP. Pesawat ini mampu menjangkau hampir seluruh dunia dengan satu kali pengisian bahan bakar di udara dan dapat membawa dua MOP sekaligus.
Ahli pertahanan Paul Rogers menyatakan bahwa jika MOP digunakan dalam perang, misi akan melibatkan pesawat pendukung seperti F-22 untuk menekan pertahanan udara dan drone untuk menilai dampak serangan. Hingga kini, belum ada indikasi bahwa AS akan memberikan izin akses MOP kepada Israel.