Realisasi investasi di Jakarta pada triwulan III 2025 mencapai Rp 204,13 triliun, atau tumbuh 6,4 persen dibandingkan 2024. Besarnya investasi tersebut menjadikan Jakarta menduduki posisi atas sebagai magnet investasi nasional dan menyerap lebih dari 338.310 tenaga kerja.
Menurut Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Jakarta memberikan kontribusi 14,24 persen terhadap total investasi nasional. Hal ini menempatkan DKI Jakarta sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi utama di Indonesia.
“Jakarta mempertahankan posisi sebagai magnet investasi nasional. Aktivitas investasi menyerap 338.310 tenaga kerja,” kata Pramono dalam konferensi pers APBD DKI Jakarta, Jumat 21 November 2025.
Pramono menjelaskan, meningkatnya minat investor mencerminkan kepercayaan pelaku usaha terhadap stabilitas ekonomi dan pemerintahan di Jakarta. Terlebih pertumbuhan ekonomi Jakarta yang tercatat tetap stabil disertai inflasi yang terkendali.
Penyerapan tenaga kerja mencapai lebih dari 338 ribu orang berasal dari aktivitas investasi di berbagai sektor, terutama jasa, transportasi, perdagangan, serta akomodasi makanan-minuman. Sektor-sektor tersebut turut mempertegas peran Jakarta sebagai pusat aktivitas ekonomi nasional.
Percepat Reformasi Birokrasi
Untuk menjaga momentum positif ini, Pramono berkomitmen mempercepat reformasi birokrasi. “Kami tetap akan melakukan penyederhanaan perizinan dan optimalisasi Mal Pelayanan Publik,” katanya.
Selain itu, Pramono menyebut bahwa promosi penanaman modal diperkuat melalui Jakarta Investment Festival dan Jakarta Investment Center, yang menjadi sarana mempertemukan investor dan pelaku usaha lokal.
Banyak Perusahaan Lirik Kegiatan Sport Tourism
Pramono menambahkan, Pemprov DKI Jakarta juga membuka ruang bagi investasi pada sektor non-tradisional, termasuk sport tourism. Ia berujar, Jakarta International Marathon hingga Jakarta Running Festival menjadi contoh kegiatan yang mulai menarik dunia usaha.
“Sekarang semua perusahaan besar meminta privilege untuk mengadakan acara tersebut di Jakarta,” ujarnya.

