Memiliki bayi tentu akan membuat keluarga menjadi lebih bahagia. Banyak persiapan yang biasanya dilakukan untuk menyambut kehadiran si kecil di tengah-tengah keluarga, salah satunya persiapan financial.
Selain memenuhi berbagai kebutuhan si kecil, memberikan jaminan kesehatan juga tentu menjadi hal yang tak kalah pentingnya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberi perlindungan melalui layanan asuransi kesehatan. Pembelian asuransi kesehatan menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memberikan jaminan kesehatan itu sendiri.
Tips Membeli Asuransi Kesehatan Bayi
Memutuskan untuk membeli produk asuransi kesehatan bayi tentu membutuhkan pertimbangan yang matang, mengingat biaya yang dikeluarkan untuk asuransi kesehatan juga tidak bisa dianggap murah.
Sementara di lain sisi, kamu juga harus memenuhi banyak kebutuhan lainnya untuk si kecil. Pastikan kamu memiliki pertimbangan yang matang terkait pembelian produk asuransi kesehatan ini sejak awal.
Berikut ini adalah beberapa poin penting yang bisa dijadikan pertimbangan saat akan membeli asuransi kesehatan untuk bayi:
1. Riwayat Kelahiran serta Kondisi Kesehatannya
Hal pertama yang harus dijadikan sebagai pertimbangan dalam pembelian asuransi ini adalah riwayat kelahiran si kecil. Apakah bayi bermasalah ketika dalam kandungan atau mengalami masalah khusus saat kelahirannya?
Hal ini patut menjadi pertimbangan, sebab pada umumnya proses kelahiran bayi akan ikut serta mempengaruhi kondisi kesehatannya ke depannya.
Misalnya, jika bayi mengalami kondisi kelahiran yang prematur, maka kemungkinan beberapa organ di dalam tubuhnya belum berkembang dengan sempurna. Hal ini bisa mempengaruhi kondisi kesehatannya di masa mendatang, termasuk daya tahan tubuhnya.
Jika kondisi bayi seperti ini, maka tentu perlu mempertimbangkan untuk mengambil asuransi kesehatan dengan perlindungan khusus. Namun jika ternyata bayi lahir dengan kondisi normal tanpa masalah, maka bisa yang memberikan perlindungan untuk perawatan kesehatan saja.
2. Fasilitas Tunjangan Kesehatan dari Tempat Kerja
Jika kamu atau pasangan bekerja pada sebuah perusahaan, maka tentu mendapatkan fasilitas asuransi kesehatan dari perusahaan. Cobalah melakukan pengecekan apakah perusahaan juga menyediakan fasilitas asuransi untuk anak tersebut.
Pada umumnya perusahaan akan menanggung asuransi kesehatan untuk semua anggota keluarga karyawannya yang terdapat di dalam kartu keluarga yang bersangkutan (termasuk pasangan dan maksimal hingga 3 orang anak).
Jika perusahaan menanggung asuransi untuk si kecil, maka kamu tentu tidak perlu lagi repot untuk mencarikan asuransi di luar secara mandiri. Jangan lupa untuk memeriksa apa saja cakupan layanan yang diberikan oleh produk asuransi tersebut dan pastikan sesuai dengan kebutuhan bayi.
Namun jika ternyata perusahaan tidak menanggung asuransi untuk si kecil atau kurang memadai, maka harus mencari asuransi secara mandiri.
3. Alokasi Dana Proteksi untuk Anak
Biaya pembelian asuransi tentu akan menjadi pengeluaran tersendiri dalam keuangan dan ini masuk dalam pengeluaran rutin. Kamu perlu mempersiapkan kondisi keuangan untuk kebutuhan yang satu ini, agar perlindungan yang didapatkan juga tetap bisa berjalan dengan lancar.
Jika selama ini kamu dan anggota keluarga lainnya sudah menggunakan layanan asuransi, tentu tinggal menyesuaikan pengeluaran untuk premi asuransi si kecil.
Alokasikan sejumlah dana dari keuangan untuk kebutuhan asuransi, misalnya sebesar 10% dari penghasilan kamu dan pasangan, bisa menggunakan dana ini untuk membeli produk asuransi, termasuk asuransi kesehatan, asuransi jiwa dan juga asuransi kendaraan.
Perlindungan asuransi ini akan menghindarkan kamu dari masalah keuangan, jika terjadi berbagai resiko terhadap kesehatan maupun aset.
4. Optimalkan Langkah Pencegahan
Meski si kecil sudah memiliki perlindungan asuransi, bukan berarti tidak perlu menjaga kesehatannya dengan baik. Penting b untuk mencegah berbagai resiko kesehatan terjadi pada si kecil. Hal ini bisa dilakukan dengan pemberian ASI eksklusif dan juga asupan makanan yang bergizi.
Idealnya bayi mendapatkan ASI eksklusif selama minimal 6 bulan pertama hingga 2 tahun. Hal ini akan memungkinkan bayi tumbuh dengan sehat, sekaligus mengurangi resiko sakit bahkan kematian pada bayi.
Tindakan pencegahan resiko ini juga bisa dilakukan dengan banyak cara lainnya, misalnya: memberikan imunisasi yang lengkap pada bayi sesuai dengan anjuran pemerintah, menjaga kebersihan dan kesehatan bayi sepanjang waktu, memberikan asupan nutrisi yang tepat, dan yang lainnya.
Semakin sehat bayi, maka resiko kesehatan yang mungkin terjadi juga akan semakin kecil.
5. Jangan Abaikan Kebutuhan Dana Pendidikan
Penggunaan asuransi kesehatan pada bayi akan membantu mengelola resiko terhadap keuangan. Namun juga tidak bisa mengabaikan kebutuhan dana pendidikan anak di masa yang akan datang. Selain memiliki asuransi jiwa, kamu juga perlu mempersiapkan dana pendidikan ini secepatnya.
Jumlah dana pendidikan pada umumnya sangat besar, itulah mengapa penting untuk mempersiapkannya sejak anak masih kecil, bahkan sejak mereka lahir. Kamu bisa mulai menabung atau melakukan investasi untuk kebutuhan dana pendidikan ini.
6. Pilih Produk Asuransi Kesehatan yang Tepat
Jika ternyata harus menyediakan asuransi kesehatan khusus untuk si kecil, maka pastikan memilih produk asuransi yang paling tepat dan sesuai dengan kebutuhannya. Cermati juga semua cakupan perlindungan yang bisa didapatkan dari produk asuransi tersebut sejak awal.
Idealnya produk asuransi ini bisa memberikan manfaat rawat inap dan rawat jalan sekaligus, termasuk program imunisasi. Hal ini akan membantu Anda lebih mudah untuk mengelola keuangan dan memenuhi kebutuhan lainnya untuk si kecil.
7. Kemudahan Pengajuan Klaim
Klaim asuransi yang diajukan biasanya dilengkapi dengan tanggal, waktu, nama rumah sakit dan total biaya pengobatan. Namun, pengajuan klaim tidak selalu berjalan mulus. Beberapa polis sering kali harus menjalani proses yang begitu panjang agar klaim disetujui oleh perusahaan.
Agar pengajuan klaim tidak berbelit-belit, pilihlah perusahaan asuransi yang memiliki kredibilitas baik dan diakui oleh masyarakat. Kapan pun Anda mengajukan klaim, prosesnya lebih mudah disetujui.
Keuntungan Memiliki Asuransi Kesehatan untuk Bayi
Begitu bayi sakit dan harus segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit, tanpa pikir panjang pasti akan dilakukan orangtua, meski keuangan pas-pasan dan tidak mempunyai dana darurat.
Asuransi kesehatan dapat menjadi penyelamat saat menghadapi situasi gawat tersebut. Berikut manfaat atau keuntungan memiliki asuransi kesehatan untuk bayi:
1. Menghindari Kerugian Keuangan
Biaya pengobatan atau perawatan sangat mahal. Besarannya cenderung naik setiap tahun. Jika hanya mengandalkan tabungan dana darurat untuk perlindungan kesehatan, lama-lama tabungan bisa ludes. Bukan hanya untuk menanggung biaya sakit bayi kamu, tetapi juga anggota keluarga yang lain termasuk dirimu sendiri.
Bila bayi kamu sudah terkover asuransi kesehatan sejak awal, biaya pengobatan di rumah sakit akan ditanggung perusahaan asuransi. Kamu tidak perlu pusing memikirkan biayanya, dan bisa fokus memberikan perawatan terbaik untuk buah hatimu.
Tabungan dana darurat tetap aman. Dapat digunakan untuk kebutuhan mendesak lainnya. Bukan saja mengamankan kondisi keuangan kamu di hari ini, tetapi juga di masa yang akan datang.
2. Memberi Pengobatan dan Perawatan
Sejak awal kelahiran hingga mencapai usia lima tahun, biasanya bayi membutuhkan perawatan kesehatan ekstra. Ini karena secara fisik, bayi memiliki sistem imun yang masih berkembang. Daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa dan lebih rentan sakit.
Asuransi kesehatan bayi akan membantu kamu mengatasi berbagai risiko kesehatan si kecil. Baik untuk biaya rawat jalan maupun rawat inap apabila dibutuhkan. Asuransi kesehatan juga akan mempermudah kamu memberikan layanan fasilitas kesehatan terbaik untuk buah hati tercinta.
3. Besaran Premi Tidak Mahal
Besaran biaya premi asuransi kesehatan tergantung beberapa faktor, meliputi besaran tanggungan, usia, jenis kelamin, masa asuransi, tinggi dan berat badan, risiko pekerjaan, gaya hidup, dan kondisi kesehatan.
Selain itu, mahal atau murahnya premi asuransi kesehatan juga ditentukan biaya, manfaat yang diberikan, jangkauan manfaat maupun rumah sakit. Kalau beli polis asuransi kesehatan saat kamu atau anggota keluarga sehat, usia sejak dini, besaran premi akan lebih murah.
Namun sebaliknya, jika membeli asuransi kesehatan saat sudah terdiagnosis penyakit, preminya bakal jauh lebih mahal. Malahan pengajuan berpotensi ditolak perusahaan asuransi.
Jadi, membeli asuransi kesehatan untuk bayi biasanya akan dikenakan besaran premi yang lebih murah atau kecil.