Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatatkan inflasi sebesar 0,69 persen pada April 2025. Inflasi ini terutama dipicu oleh kenaikan tarif listrik, harga emas perhiasan, dan komoditas pangan seperti bawang merah.
Kepala BPS NTB, Wahyudin, menjelaskan bahwa tarif listrik menjadi penyumbang utama inflasi dengan kontribusi sebesar 0,61 persen. Sementara emas perhiasan menyumbang 0,20 persen, dan bawang merah sebesar 0,09 persen. Beberapa komoditas lainnya, seperti angkutan udara dan udang basah, turut memberi andil pada inflasi.
Namun, ada pula beberapa komoditas yang memberi kontribusi terhadap deflasi, seperti cabai rawit, cabai merah, daging ayam ras, terong, dan ikan layang.
Di sisi wilayah, inflasi tertinggi tercatat di Kota Bima sebesar 1,1 persen, diikuti oleh Kota Mataram (0,7 persen) dan Kabupaten Sumbawa (0,55 persen).

Pencarian terhadap Daeng Malla (65), warga Dusun Panyikkokang, Desa Manuju, Kabupaten Gowa, yang hilang sejak 9 November 2025

Warga Perumahan Bumi Permata Sudiang 1, Kecamatan Biringkanaya, digemparkan oleh aksi penikaman

Wakil Ketua DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal, meminta seluruh elemen masyarakat ikut mengawasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Warga Kampung Babakan, Desa Warungkiara, digemparkan oleh penemuan seorang bayi perempuan

Polisi menangkap RD (16), remaja pelaku penusukan yang menewaskan Reno Ferdian di Rest Area Pekon

Polisi mengungkap bahwa laporan perampokan bersenjata yang dibuat seorang sopir truk

enteri Agama Nasaruddin Umar turun tangan menangani kasus viral pendakwah Elham Yahya Luqman atau Gus Elham

Seorang pria berinisial AG, yang merupakan residivis kasus pencurian, kembali ditangkap polisi setelah melakukan serangkaian tindak pidana terhadap mantan istrinya