Indonesia Resmi Jadi Anggota BRICS, Hadiri KTT ke-17 di Brasil

Diposting pada

Rio de Janeiro, Brasil – Indonesia resmi hadir sebagai anggota penuh BRICS dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-17 yang digelar pada 6–7 Juli 2025 di Rio de Janeiro, Brasil. Kehadiran ini menandai langkah strategis Indonesia dalam memperkuat posisi di kancah ekonomi dan geopolitik global.

Dalam forum tersebut, para pemimpin BRICS menyambut Indonesia bersama 10 negara lain sebagai mitra baru BRICS, yaitu Belarus, Bolivia, Kazakhstan, Kuba, Nigeria, Malaysia, Thailand, Vietnam, Uganda, dan Uzbekistan.

BRICS, yang awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, kini semakin memperluas pengaruhnya setelah menambahkan anggota baru pada tahun sebelumnya seperti Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, UEA, dan Indonesia.

Kekuatan Ekonomi BRICS dan Mitra

  • Total PDB gabungan negara anggota BRICS: USD 30,2 triliun (sekitar Rp 489.546 triliun)
  • Total PDB negara mitra BRICS: USD 3,8 triliun (sekitar Rp 61.674 triliun)
  • Gabungan total PDB BRICS + mitra: USD 34 triliun (sekitar Rp 552.420 triliun)

Angka ini mencerminkan sekitar 30% dari ekonomi global, mempertegas posisi BRICS sebagai blok ekonomi negara berkembang dengan pengaruh global yang semakin besar.

Sikap Politik dan Ekonomi

Dalam pertemuan ini, BRICS:

  • Mengutuk keras serangan terhadap Gaza dan Iran
  • Menyerukan reformasi institusi global
  • Mengkritik kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump, terutama soal tarif resiprokal yang dinilai mengancam sistem perdagangan dunia

Peran Strategis Indonesia

Kehadiran Indonesia sebagai anggota resmi di KTT BRICS dinilai sebagai kesempatan penting untuk mendorong diplomasi ekonomi aktif, serta memperluas peran dalam proses pengambilan keputusan global. Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, Indonesia dipandang berpotensi menjadi pilar utama BRICS di Asia Tenggara.

Langkah ini memperkuat posisi Indonesia dalam membangun tatanan ekonomi dunia yang lebih inklusif, adil, dan seimbang.