Jakarta, 7 Oktober 2025 – Menteri Persatuan India Piyush Goyal mengumumkan rencana peluncuran mata uang digital nasional yang didukung oleh Bank Sentral India (Reserve Bank of India/RBI). Langkah ini bertujuan menghadirkan sistem transaksi yang lebih cepat, efisien, dan transparan dibandingkan dengan perbankan tradisional.
Dalam pernyataannya di Doha, Goyal menegaskan bahwa India tidak mendukung aset digital tanpa jaminan kedaulatan, seperti kebanyakan kripto komersial. “Kami tidak mendorong kripto yang tidak memiliki jaminan dan tidak ada pihak di baliknya,” ujarnya, dikutip dari Yahoo Finance.
Alih-alih melarang, India menerapkan pajak tinggi untuk menekan penggunaan kripto non-resmi. Pajak tersebut termasuk 30% untuk keuntungan modal dan 1% pada setiap transaksi, yang menyebabkan lebih dari 90% perdagangan kripto India berpindah ke luar negeri, menurut laporan Esya Centre.
Rupee Digital disebut akan memiliki karakteristik mirip stablecoin, dengan dukungan penuh pemerintah. Goyal menilai teknologi ini akan mempercepat digitalisasi transaksi tanpa ketergantungan pada uang kertas.
Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman juga menegaskan bahwa negara-negara harus siap berinteraksi dengan stablecoin dan aset digital sebagai bagian dari transformasi ekonomi global. “Tidak ada negara yang dapat mengisolasi diri dari perubahan sistematis,” ujarnya.
Sementara itu, laporan Reuters menyebut India belum berencana memberlakukan regulasi penuh terhadap kripto, melainkan pengawasan terbatas untuk menghindari risiko sistemik. RBI memperingatkan bahwa memasukkan kripto ke sistem keuangan arus utama dapat memberikan “legitimasi berlebihan” dan berpotensi menimbulkan risiko sistemik.
Dalam konteks geopolitik, hubungan India-AS turut memengaruhi kebijakan ekonomi digital. Setelah Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor India hingga 50% pada Agustus 2025, analis kripto India Kashif Raza bahkan menyarankan strategi ekonomi baru: menggunakan Ethereum sebagai aset produktif nasional melalui mekanisme staking.
Raza memperkirakan bahwa jika India mengonversi sebagian cadangan emas nasional senilai USD 84,5 miliar menjadi Ethereum dan melakukan staking, negara bisa memperoleh imbal hasil miliaran dolar per tahun.
Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa India kini berada di persimpangan antara kehati-hatian regulasi dan inovasi digital, dengan Rupee Digital sebagai tonggak awal transformasi keuangan nasional.