Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan alternatif transportasi berupa kapal laut, bagi para para turis dan warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Alternatif transportasi laut ini disiapkan menyusul erupsi beruntun yang terjadi. Menurut kabar, Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi pada Rabu (18/6/2025) malam pukul 22.12 WITA.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Muhammad Masyhud mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), untuk memastikan mobilisasi via jalur laut bisa dilaksanakan.
Terlebih mobilisasi via jalur penerbangan di wilayah tersebut saat ini tengah terganggu, imbas abu vulkanik yang menyelimuti udara.
“Kalau teman-teman di sana sudah menyiapkan dan sudah berkomunikasi dengan Forkopimda. Kan ada turis-turis yang tidak bisa lewat udara, kita siap membantu melalui laut,” ujar Masyhud di Kantor Kemenhub, dikutip Kamis (19/6/2025).
Untuk proses perpindahan, Kemenhub sejauh ini masih mengandalkan armada laut yang tersedia di sana. “Kalau saat ini masih dari internal kita aja dulu,” kata Masyhud.
3 Bandara Tutup Sementara
Adapun erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki turut mengakibatkan tiga bandara di NTT menghentikan sementara operasionalnya. Ketiga bandara tersebut yakni Bandara Frans Seda Maumere, Bandara Soa Bajawa, dan Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende.
“Hai Sobat Aviasi !!!Hari ini Rabu, 18 Juni 2025 Berdasarkan NOTAM No. C0783/25 NOTAMN Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende ditutup sementara karena terdampak abu vulkanik letusan Gunung Lewotobi. Semua penerbangan dibatalkan, untuk informasi refund, reschedule, silahkan langsung menghubungi pihak maskapai terkait,” tulis akun resmi Instagram @bandara_ende.
Bandara Frans Seda Maumere pun mengumumkan penutupan sementara karena pergerakan abu vulkanik menutupi ruang udara untuk take off dan landing pesawat melalui Instagram Story. Setidaknya ada enam penerbangan dari maskapai Wings Air dan NAM Air yang terdampak penutupan bandara imbas Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus.