Ibunda Ceritakan Penyiksaan Prada Lucky oleh Seniornya: Mama Saya Dicambuk

Diposting pada

Liputan6.com, NTT – Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), prajurit TNI AD yang bertugas di Batalyon TP 834 Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia.

Tragisnya, Lucky meninggal usai dianiaya secara sadis oleh puluhan seniornya. Badan Lucky penuh luka. Bahkan paru-paru dan ginjalnya bocor.

Ibu Prada Lucky, Sepriana Paulina Mirpey menceritakan detik-detik anaknya kesakitan usai disiksa para seniornya di barak militer.

Sepriana datang saat kondisi Prada Lucky sudah tak sadarkan diri. Dia hanya bisa mengerang kesakitan.

“Bisik di telinga, saya bilang, Lucky, mama sudah datang. Mama sudah datang. Lucky kan minta mama datang lagi. Mama sudah datang. Dia dengar, langsung dia berontak,” kata Sepriana.

Sepriana menyaksikan langsung kondisi anaknya hanya bisa terbaring di atas kasur rumah sakit. Badannya penuh luka.

“Di tangan, di kaki, di badan, di belakang. Semua ada (luka),” kata sang bunda.

Sepriana juga cerita bahwa Prada Lucky sempat cerita ke mama angkatnya saat pertama kali disiksa oleh para seniornya di markas tentara.

“Dia bilang, mama saya dicambuk. Dia lari ke bawah, ke mama angkatnya, ke badannya telah hancur semua. Dari tangan dua-dua, kaki, belakang,” jelas Sepriana.

Saat itu, Prada Lucky mengaku tengah disiksa oleh para seniornya. Dia tak terima, sang anak kebanggaannya tersebut disiksa hingga tewas. Apalagi, tak mudah bagi Lucky untuk menjadi seorang prajurit TNI.

Sepriana minta para pelaku dihukum berat. Bahkan harus dihukum mati.

“Yang hukuman pukul, cambuk, itu juga semuanya proses. Tidak ada pilih kasih. Semuanya proses. Saya mama kandung, saya yang melahirkan dia. Kalau kalian tidak proses, kalian bunuh saya,” tegas dia sambil meneteskan air mata.