Liputan6.com, Jakarta- Tangis Sepriana Paulina Mirpey pecah saat menceritakan derita putranya, Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), prajurit TNI AD yang diduga tewas akibat penganiayaan. Di hadapan wartawan, Jumat (8/8/2025), Sepriana mengungkap sosok yang diduga menjadi pelaku kekerasan terhadap anaknya.
Menurut Sepriana, sebelum meninggal, Prada Lucky sempat bercerita bahwa dia dianiaya oleh seniornya, termasuk anggota dari Bamak (Badan Pembinaan Hukum Militer) dan Dasintel (Komando Daerah Intelijen). Namun, Lucky tak sempat menyebut nama pelaku secara spesifik.
“Mama saya dipukul, dipukul sama Bamak, Dasintel, dan senior-senior lainnya,” ujar Sepriana dengan suara bergetar.
Setelah dianiaya, Lucky sempat melarikan diri dan mencari perlindungan di rumah ibu angkatnya. Di sana, luka-luka di tubuhnya dirawat seadanya dengan minyak dan kompres dingin.
“Dia lari ke bawah ke mama angkatnya, badannya hancur semua. Dari tangan, kaki, belakang,” tuturnya pilu.
Sepriana mengatakan bekas penganiayaan tampak jelas hampir di seluruh tubuh anaknya. Luka-luka itu menjadi saksi bisu atas kekerasan yang dialami Prada Lucky.
“Semua ada,” katanya singkat.
Tak hanya pada ibunya, Prada Lucky rupanya juga menceritakan penganiayaan yang dialaminya kepada dokter. Hal itu diungkapkan ayah Prada Lucky, Sersan Mayor Christian Namo pada Kamis kemarin.
“Dia mengaku kepada dokter dipukuli oleh seniornya di barak,” ungkap Sersan Mayor Christian Namo sambil berurai air mata.
Ayah Prada Lucky Ngamuk, Minta Pelaku Dihukum Mati
Sersan Mayor Christian Namo yang juga merupakan anggota TNI AD meminta para pelaku yang menyiksa anaknya untuk dipecat dari TNI AD lalu diputus hukuman mati.
“Saya minta agar keadilan ditegakkan, ini menyangkut nyawa. Biar tidak ada Lucky-Lucky lain di kemudian hari,” katanya.
Dia akan terus menuntut keadilan agar para pelaku dihukum mati.
“Saya tuntut keadilan pakai jalur hak asasi manusia, nyawa saya jadi taruhannya,” ungkapnya.
“Kalau tidak ada keadilan, saya akan gali kembali kuburan untuk dibawa ke orang-orang yang paling bertanggungjawab,” tegasnya.