Hubungan Memburuk, Trump Ancam Elon Musk Soal Dukungan Politik dan Kontrak Pemerintah

Diposting pada

Washington DC, 8 Juni 2025 – Hubungan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan CEO Tesla sekaligus SpaceX, Elon Musk, kembali memanas. Ketegangan meningkat setelah Trump mengancam akan memutus kontrak pemerintah AS dengan perusahaan-perusahaan milik Musk, termasuk layanan internet satelit Starlink dan peluncuran roket oleh SpaceX, jika Musk mendukung Partai Demokrat atau menentang kebijakan pemerintahan Trump.

Ketegangan ini dipicu oleh kritik keras Musk terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Perpajakan dan Keuangan Negara yang diajukan pemerintahan Trump. Dalam unggahannya di platform X, Musk menyebut RUU tersebut sebagai kebijakan yang menjijikkan, memicu reaksi keras dari Trump.

Trump menegaskan akan memberikan “konsekuensi” bila Musk terang-terangan mendukung kubu oposisi. Ketegangan ini memperburuk hubungan yang sebelumnya mulai renggang sejak Musk mundur dari jabatan Kepala Efisiensi Pemerintah (DOGE) pada 30 Mei 2025.

RUU yang diajukan Trump ke DPR AS pada 16 Mei 2025 menuai kritik luas, termasuk dari sebagian anggota Partai Republik, karena dianggap berpotensi meningkatkan defisit negara. Analis independen memperkirakan RUU tersebut dapat menambah utang nasional AS sebesar USD 2,4 triliun dalam 10 tahun mendatang.

Meski menuai penolakan, Trump tetap optimistis RUU ini akan disahkan sebelum Hari Kemerdekaan AS, 4 Juli 2025, dengan klaim bahwa dukungan terhadap kebijakan ini semakin menguat di Kongres.