Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan transaksi yang dilakukan pada Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan menggunakan QRIS. Tujuannya agar lebih transparan hingga menghindarkan dari penyelewengan (fraud).
Dia mengatakan, ada tiga aspek utama yang harus diperhatikan sebagai keberlanjutan Koperasi Desa Merah Putih. Yakni, sumber daya manusia (SDM), kelembagaan, dan sistemnya.
“Jadi harus ada penguatan terus-menerus di tiga aspek itu. Harus ada pelatihan terus untuk sumber daya manusianya, aspek kelembagaannya, organisasi, terus tata kelolaannya diperbaiki,” kata Budi Arie di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Jumat (16/5/2025).
Pada sisi sistem, dia mengatakan digitalisasi menjadi salah satu kuncinya. Pada bagian transaksi, maka bisa memanfaatkan QR Indonesia Standard atau QRIS.
Perihal tersebut, Budi Arie mengaku sudah membahasnya dengan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
“Digitalisasi adalah kunci untuk keberlanjutan KopDes Merah Putih ini. Termasuk juga saya udah bilang sama Gubernur BI, semua nanti cashless, pembayarannya digital, pakai QRIS,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Budi Arie menegaskan, penguatan sistem lewat digitalisasi itu untuk memastikan proses bisnis secara transparan dan akuntabel.
Pada saat yang sama, transaksi secara digital digadang-gadang mampu menghindarkan dari praktik curang atau fraud.
“Kita kan sudah sampaikan bahwa kita harus memperkuat sistemnya, dan kita sudah percaya bahwa hanya digitalisasi yang bisa menjalankan bisnis ini secara prudent, ya. Justru supaya transparan, profesional, akuntabel, mengurangi kemungkinan fraud, dong,” tandasnya.