JAKARTA – Sebanyak lima orang anggota TNI dari Batalyon Zeni Tempur 6/Satya Digdaya (Yonzipur 6/SD) Anjungan diserang oleh puluhan Warga Negara Asing (WNA) asal China di kawasan pertambangan emas milik PT SRM di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjen Imigrasi) telah mengamankan 26 WN China usai peristiwa tersebut dan kemungkinan akan bertambah. Pasalnya, ada 34 WNA yang berada di kawasan pertambangan.
Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (P) Agung Saptoadi membenar peristiwa tersebut. Mabes TNI akan memberikan keterangan lebih lanjut. “Mohon waktunya ya,” singkat Agung kepada Okezone, Rabu (17/12/2025).
Informasi yang dihimpun Okezone, kejadian bermula saat petugas pengamanan perusahaan mendeteksi aktivitas penerbangan drone di sekitar area tambang. Lima anggota TNI yang sedang melaksanakan kegiatan Latihan Dasar Satuan (LDS) di lokasi ikut membantu melakukan pengejaran terhadap pilot drone.
Petugas menemukan empat WNA yang menerbangkan drone sekitar 300 meter dari pintu masuk PT SRM. Namun, belasan WNA lainnya datang dan langsung melakukan penyerangan kepada petugas.










