Hari Pahlawan 10 November, Pramono Anung Ajak ASN DKI Jakarta Teladani Kesabaran

Diposting pada

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Pahlawan di Balai Kota Jakarta, pada Senin (10/11/2025).

Pada upacara yang diikuti aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta itu, Pramono menekankan bahwa Hari Pahlawan bukan sekedar seremonial.

“Hari ini, kita bersama-sama mengenang jasa para pahlawan bangsa, bukan sekadar nama dalam sejarah, tapi teladan hidup yang menerangi langkah kita hari ini. Peringatan Hari Pahlawan bukan hanya seremoni, tapi momentum untuk meneladani semangat mereka dalam kehidupan dan pengabdian kita sehari-hari,” ujar Pramono, Senin (10/11/2025).

Ia menegaskan, semangat kepahlawanan harus diwujudkan melalui pelayanan publik yang inklusif, pembangunan berkeadilan, dan kepedulian sosial yang nyata.

Pramono mendorong semangat para pahlawan dapat hidup dalam kerja keras ASN, guru, tenaga kesehatan, pelaku UMKM, dan seluruh warga Jakarta.

“Semangat Hari Pahlawan sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yaitu memperkuat ketahanan nasional, menegakkan keadilan sosial, memajukan pendidikan, dan membangun manusia Indonesia yang sehat dan berdaya,” ucap dia.

Lebih lanjut, Pramono menyebut para pahlawan bangsa telah mengajarkan bahwa kemerdekaan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, serta keikhlasan. Menurutnya, ada tiga hal yang dapat diteladani dari para pahlawan bangsa.

3 Hal yang Dapat Diteladani

Pramono menjabarkan, pertama, kesabaran para pahlawan dalam menempuh ilmu, menyusun strategi, hingga membangun kebersamaan di tengah keterbatasan. Kedua, lanjut dia, semangat untuk mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya.

“Ketiga, pandangan jauh ke depan untuk kemakmuran bangsa. Ini adalah modal dasar besar bagi generasi kita saat ini. Semangat perjuangan yang pantang menyerah adalah kekuatan bagi kita dan generasi mendatang untuk meneruskan cita-cita pahlawan yang selama ini telah ditunaikan,” papar Pramono.

Saat ini, lanjut dia, perjuangan tidak lagi dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian.

Namun, Pramono menilai semangat perjuangan hari ini tetap sama yaitu membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan.

“Kita bersyukur dan berjanji bahwa kemerdekaan ini tidak akan sia-sia. Kita akan melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan cara kita, bekerja lebih keras, berpikir lebih jernih, dan melayani lebih tulus,” tutup Pramono.

Prabowo Tetapkan 10 Tokoh Jadi Pahlawan Nasional: Soeharto, Gus Dur hingga Marsinah

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada 10 tokoh yang dianggap berjasa bagi bangsa dan negara semasa hidupnya. Upacara penganugerahan digelar di Istana Negara Jakarta, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, Senin (10/11/2025).

Salah satu tokoh yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional yakni, Presiden kedua RI Soeharto (Jawa Tengah) dan Presiden keempat RI Abdurachman Wahid atau Gus Dur dari Jawa Timur. Ada pula nama mertua Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo.

Selanjutnya, ada Marsinah yang merupakan aktivis buruh perempuan yang gugur saat masa Orde Baru, Marsinah. Nama Marsinah diusulkan oleh organisasi buruh untuk menjadi pahlawan nasional.

Pemberian gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keppres 116/TK tahun 2025 tentang Penganugerahan Pahlawan Nasional. Prabowo lalu memberikan plakat kepada para ahli waris dari masing-masing Pahlawan Nasional.

Sebagai perwakilan, gelar pahlawan nasional untuk Soeharto diterima ahli warisnya yakni Siti Hardianti Hastuti Rukmana dan Bambang Trihatmodjo. Sementara, gelar pahlawan untuk Gus Dur diterima oleh Shinta Nuriyah dan Yenny Wahid.

Selanjutnya, gelar pahlawan untuk Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo diterima oleh Agus Harimurti Yudhoyono. Sementara, gelar pahlawan untuk Marsinah diwakilkan oleh keluarganya.