Harga rumah di AS melonjak ke level tertinggi baru sepanjang masa pada Juni kemarin. Anehnya, lonjakan harga terjadi ketika penjualan rumah di Negeri Paman Sam itu menurun dalam lima bulan belakangan ini akibat kurangnya kemampuan masyarakat membeli kebutuhan papan.
Menurut laporan dari National Association of Realtors (NAR), rata-rata harga rumah di AS adalah US$416 ribu pada Juni kemarin. Harga itu naik 13,4 persen dibanding satu tahun lalu. Ini menandai lebih dari satu dekade kenaikan harga bulanan dari tahun ke tahun.
Data NAR, kenaikan harga rumah tertinggi terjadi di Miami. Di kota itu harga rumah rata-rata naik 40,1 dibanding tahun lalu. Kenaikan diikuti rumah di Orlando yang naik 30,6 persen, dan Nashville yang naik 30,6 persen.
Kenaikan harga terjadi saat penjualan rumah yang meliputi rumah keluarga tunggal, townhome, kondominium dan koperasi turun 5,4 persen pada Juni dibanding Mei lalu dan 14,2 persen dari tahun lalu.
Angka penjualan Juni kemarin menjadi yang terendah sejak Juni 2020.
“Turunnya keterjangkauan perumahan terus berdampak pada calon pembeli rumah. Baik hipotek dan harga rumah memang telah meningkat terlalu tajam dalam rentang waktu yang singkat,” ,” kata Kepala Ekonom NAR ,” kata Lawrence Yun seperti dikutip dari CNN.com, Kamis (21/7).
Ia menambahkan kenaikan harga rumah juga terjadi di tengah kenaikan pasokan. Data menunjukkan jumlah rumah yang tersedia untuk dijual pada akhir Juni naik 9,6 persen dbanding Mei dan 2,4 persen dibanding tahun lalu.
“Akhirnya, ada lebih banyak rumah di pasar. Tapi ketika rumah dijual murah akan cepat terjual, tetapi rumah dengan harga terlalu tinggi seperti sekarang akan menyulitkan calon pembeli,” katanya.