Hampir Kalah Lawan Man City, Fans Arsenal Tak Salahkan Gyokeres, Justru Arteta yang Jadi Sorotan

Diposting pada

Arsenal hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Manchester City di Emirates Stadium, Minggu (21/9/2025). Namun, alih-alih menyoroti performa Viktor Gyokeres yang tampil melempem, para pendukung The Gunners justru melayangkan kritik keras kepada sang manajer, Mikel Arteta.

Gyokeres, yang direkrut dengan mahar £63,5 juta dari Sporting Lisbon musim panas lalu, gagal memberikan kontribusi berarti sepanjang laga. Penyerang asal Swedia itu tidak mencatatkan satu pun tembakan meski bermain penuh 90 menit. Statistiknya pun minim: hanya 24 sentuhan bola dan 13 umpan sukses.

Arsenal baru bisa terhindar dari kekalahan setelah Gabriel Martinelli, yang masuk dari bangku cadangan, mencetak gol penyeimbang di masa injury time. Situasi ini semakin menegaskan tren penampilan kurang maksimal Gyokeres sejak hijrah ke London, meski dirinya sudah mengoleksi tiga gol dari enam pertandingan awal.

Bukan Salah Gyokeres

Namun, publik Emirates enggan mengkambinghitamkan sang striker. Mayoritas fans menilai Arteta gagal memaksimalkan potensi Gyokeres dengan pola permainan yang ia terapkan.

Formasi 4-3-3 dengan pendekatan lebih defensif dianggap tidak mendukung gaya bermain striker murni seperti Gyokeres.

Beberapa bintang seperti Bukayo Saka, Eberechi Eze, dan Ethan Nwaneri juga hanya jadi penghuni bangku cadangan dalam laga krusial tersebut.

Akibatnya, Gyokeres sering terlihat terisolasi di lini depan dan dipaksa turun terlalu dalam untuk mencari bola, alih-alih menunggu suplai umpan di kotak penalti.

Padahal, rekam jejak Gyokeres di Sporting terbilang impresif: 97 gol dalam dua musim, termasuk 54 gol musim lalu. Catatan itu membuat fans yakin masalah utama bukan pada kualitas sang striker, melainkan strategi yang dijalankan Arteta.

Kritik untuk Arteta

Di media sosial, kritik mengalir deras. Seorang pendukung menulis, “Kalau harus melihat Gyokeres terus-terusan turun dengan punggung menghadap gawang, saya bisa gila. Kalau merekrut finisher kelas elite, seharusnya taktik disesuaikan dengan keunggulannya, bukan sebaliknya.”

Komentar lain berbunyi, “Arteta tidak tahu cara menggunakan striker. Lebih baik kembalikan Gyokeres ke Sporting.”

Ada pula yang menyindir, “Untuk apa membeli nomor 9 murni jika ingin main bertahan?”

Pembelaan Arteta

Menanggapi hal tersebut, Arteta tetap memberikan pembelaan. Ia menilai Gyokeres sudah berusaha maksimal dan hanya kurang beruntung.

“Banyak bola bagus masuk ke kotak penalti, saya ingat setidaknya tiga momen di mana dia hampir mencetak gol. Melawan City, peluang besar sangat sulit tercipta. Dia sudah bekerja keras, hanya saja suplai terakhir sering kali kurang tepat,” ujar Arteta selepas laga.

Situasi ini membuat perdebatan semakin panas: apakah Arsenal butuh menyesuaikan taktik agar Gyokeres bisa tampil maksimal, atau justru sang striker yang harus beradaptasi dengan sistem Arteta?