Liputan6.com, Paris – Jumlah orang yang ditangkap selama aksi mogok dan protes yang berlangsung di seluruh Prancis melonjak menjadi hampir 100 orang hanya dalam lima jam pada Kamis, menurut lembaga penyiaran BFM TV.
Jumlah orang ditangkap di seluruh Prancis kini mencapai 99 orang, di mana 15 orang ditangkap di wilayah Paris. Angka itu melonjak dari 30 orang pada aksi protes pada Kamis dini hari yang dipimpin oleh beberapa serikat pekerja.
Dua orang, satu jurnalis dan seorang polisi, luka-luka akibat bentrokan yang terjadi antara pengunjuk rasa dan polisi di Lyon, di mana tembakan mortir dan proyektil dilemparkan ke polisi.
Sekitar 50 pengunjuk rasa sempat memasuki kompleks Kementerian Ekonomi sebelum meninggalkan kompleks tersebut beberapa menit kemudian, dikutip dari laman Antara News, Jumat (19/9/2025).
Sekretaris Jenderal Serikat Buruh CGT, Sophie Binet, yang turut serta dalam unjuk rasa di Paris, mengatakan bahwa mobilisasi tersebut “sudah berhasil,” dengan jumlah peserta lebih dari 400 ribu orang.
Dua puluh tiga sekolah diblokir sepenuhnya pagi ini, dengan 52 lainnya terkena blokade sebagian, sementara sekitar 17 persen guru melakukan aksi mogok, menurut Kementerian Pendidikan.
Pihak berwenang juga melaporkan ada 13 ribu demonstran di Marseille dan 20 ribu di Lyon pada siang hari.
Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau mengatakan kepada wartawan bahwa blokade “tidak seintens yang diperkirakan pada pagi harinya.”
Aksi demo dilakukan oleh beberapa serikat pekerja besar di Prancis, untuk merespons usulan anggaran kontroversial yang diperkenalkan oleh mantan Perdana Menteri Francois Bayrou.
Retailleau pada Rabu mengatakan bahwa dia memperkirakan mobilisasi yang “sangat, sangat besar” di berbagai sektor, termasuk layanan publik, pendidikan, transportasi, pertanian, industri, dan hiburan.