Irjen Teddy Minahasa akan menjalani sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) hari ini, sidang tersebut digelar tertutup. Dalam sidang tersebut Teddy mengenakan seragam dinas Polri, dengan dua bintang tersemat di bahu kiri kanan, tanda pangkat jenderal bintang dua atau inspektur jendral (irjen).
Sidang kode etik Irjen Teddy Minahasa bakal di pimpin oleh lima jendral Polri yaitu Komjen Wahyu Widada sementara Wakil ketua Komisi diisi oleh Wairwasum Polri Irjen Tornagogo Sihombing, anggota komisi terdiri atas Kadiv Propam Polri Irjen Syahar Diantono, Wakabareskrim Polri Irjen Asep Edi Suheri dan Analis Kebijakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri, irjen Rudolf Alberth Rodja.
Dalam pelaksanaan sidang tersebut terdapat sebanyak 14 orang yang dijadikan saksi pada sidang tersebut, satu diantaranya adalah saksi ahli.
Diketahui sebelumnya bahwa Irjen Teddy Minahasa divonis bersalah dalam kasus narkoba, yakni menukar barang bukti sabu dengan tawas sebanyak 5 kilogram. Irjen Teddy Minahasa divonis seumur hidup penjara.
Hal yang memberatkan Teddy adalah tidak mengakui perbuatannya serta berbelit-belit dalam menyampaikan keterangan. Hakim juga menyatakan Teddy selaku polisi dan sebagai penegak hukum malah terlibat dalam kasus narkoba.

Jakarta – Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI resmi meminta penghentian seluruh hak keuangan dan fasilitas dua anggotanya, Eko Patrio dan Uya Kuya, yang saat ini berstatus nonaktif.
NasDem Hentikan Gaji Dua Anggota DPR, Partai Buruh Siap Laporkan ke MKD

Jakarta – Polisi mengungkap sosok RAP, admin akun Instagram @RAP, sebagai salah satu otak di balik beredarnya bom molotov saat demo ricuh di depan DPR/MPR. RAP dijuluki “Profesor R” karena aktif membagikan tutorial meracik bom molotov di grup WhatsApp sekaligus mengatur distribusi logistik bahan peledak rakitan ke massa.

DPR Gelar Rapat Evaluasi Bahas ‘17+8 Tuntutan Rakyat’, Tunjangan Perumahan Anggota Dihentikan

Jakarta – Polda Metro Jaya menetapkan enam orang sebagai tersangka kasus dugaan penghasutan massa yang memicu kerusuhan di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat. Salah satunya adalah Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen.

Jakarta – Gelombang kerusuhan yang melanda ibu kota berujung pada penjarahan rumah sejumlah tokoh publik. Kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani dan empat anggota DPR, yakni Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, serta Nafa Urbach, menjadi sasaran massa pada Sabtu (30/8/2025) hingga Minggu (31/8/2025) dini hari.

Polisi Tetapkan 6 Tersangka Penyebar Hasutan Kerusuhan DPR/MPR, Termasuk Admin TikTok
10 PMI Ilegal Tujuan Kamboja Digagalkan di Soetta, 2 Perekrut Ditangkap